Kamis 20 Feb 2025 18:01 WIB

Dedi Mulyadi Minta Karangan Bunga Diganti Benih Padi yang akan Didistribusikan ke Petani

Benih-benih padi yang diterima Dedi Mulyadi akan didistribusikan ke petani di Jabar.

Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) periode 2025 - 2030, dalam upacara pelantikan yang dipimpin oleh Presiden RI Prabowo Subianto di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).
Foto: Dok Republika
Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) periode 2025 - 2030, dalam upacara pelantikan yang dipimpin oleh Presiden RI Prabowo Subianto di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengimbau pihak yang ingin mengucapkan selamat kepada dirinya dan Wakil Gubernur Erwan Setiawan agar mengganti karangan bunga menjadi benih padi. Menurut Dedi, pemberian benih padi memiliki makna yang lebih dalam dibandingkan dengan pemberian karangan bunga, khususnya dari sisi manfaat.

"Saya mengajak sebaiknya karangan bunga diganti dengan benih padi. Tujuannya agar benih itu bisa terus tumbuh dan berkembang, serta memberikan manfaat bagi banyak orang, terutama para petani," ujar Dedi dalam keterangan di Bandung, Kamis (20/2/2025).

Baca Juga

Dedi mengatakan bahwa benih-benih padi yang diberikan kepadanya kemudian akan didistribusikan kepada para petani di seluruh Jawa Barat. Dedi berharap, benih yang diberikan adalah benih padi original yang ditandai dengan warna ungu atau putih.

"Jika berwarna putih, benih itu bisa ditanam oleh anak-anak sekolah sebagai bagian dari edukasi pertanian," tutur Dedi.

Dengan adanya gerakan ini, diharapkan masyarakat dapat ikut serta dalam memperkuat ketahanan pangan dan menciptakan keberlanjutan yang berdampak luas. Di akhir pesannya, Dedi meminta doa dari seluruh masyarakat Jawa Barat agar pelantikannya membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi seluruh warga melalui komitmennya yang tertuang dalam slogan "Lembur di urus, Kota di tata. Jawa Barat Istimewa".

Diketahui, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2025 - 2030, dalam upacara pelantikan yang dipimpin oleh Presiden RI Prabowo Subianto di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis ini pada 961 kepala daerah tingkat provinsi, kota dan kabupaten. Dedi-Erwan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, setelah pasangan yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut memperoleh suara terbanyak, mengungguli tiga kandidat lainnya dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024 lalu.

Dalam masa kampanye, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan mengusung visi besar bertajuk "Jabar Istimewa untuk Jawa Barat yang Lebih Maju". Mereka sempat menjabarkan bahwa konsep ini mencerminkan tekad mereka untuk menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi yang unggul dalam berbagai sektor pembangunan.

Menurut mereka, "Istimewa" dalam visi ini memiliki arti sebagai kondisi terbaik dalam pelayanan publik dan pembangunan. Mereka berkomitmen untuk menghadirkan kebijakan yang benar-benar memberikan dampak positif bagi warga Jawa Barat, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, infrastruktur, maupun kesejahteraan sosial Dalam usaha merealisasikan visinya, pasangan ini menyusun empat misi utama yakni, pertama mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang berkarakter, cerdas, berpengetahuan, bertakwa, dan profesional pada bidang tugas masing-masing.

Kedua, mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis sumber daya lokal, berdaulat, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi dengan memanfaatkan ragam teknologi masa kini. Ketiga, mengurangi disparitas pembangunan antara wilayah utara dan selatan dengan mendorong investasi dan pemerataan penyediaan sarana dan prasarana.

Keempat, memperkuat pendidikan, kesehatan, perekonomian, dan lingkungan hidup yang proporsional untuk mendukung transformasi birokrasi yang berorientasi pada pelayanan publik yang bermartabat, efektif, efisien, dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip pemerintahan yang bersih (clean governance).

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement