Kamis 04 May 2017 16:46 WIB

Fahri Minta Polisi Usut Teror di Rumah Jazuli

Petugas kepolisian dari Polda Metro menunjukan sebuah lubang akibat tembakan saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kediaman Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Jazuli Juwaini, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (4/5).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Petugas kepolisian dari Polda Metro menunjukan sebuah lubang akibat tembakan saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kediaman Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Jazuli Juwaini, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (4/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta kepolisian mengusut teror di kediaman Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini pada Rabu (3/5) malam, karena bisa menjadi semacam teror kepada para politisi dan tokoh yang sedang menjalankan tugas negara.

"Itu merupakan suatu teror yang tidak boleh dibiarkan. Polisi harus segera mengusut sebab ini bisa menjadi semacam rangkaian teror kepada para politisi dan tokoh yang sedang menjalankan tugas negara," kata Fahri di Jakarta, Kamis (4/5).

Dia mengatakan beberapa saat yang lalu juga ada teror kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan juga pengakuan beberapa tokoh yang rumahnya juga tertembak. Menurut dia, meskipun itu tidak terkait tapi rangkaian ini mengkhawatirkan kita semua dan berpotensi mengganggu rasa aman masyarakat.

"Saya berharap pelaku segera ditemukan dan motifnya segera dicari. Apabila ini merupakan rangkaian teror maka polisi harus bisa mengungkap semua jaringannya," ujarnya.

Sebelumnya, kediaman Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini di Ciputat, Tangerang Selatan ditembak orang tidak dikenal pada Rabu (3/5) malam. "Benar rumah saya ditembak orang dari arah samping Selatan, tepatnya mengenai jendela kamar anak saya nomor 2. Tapi alhamdulillah kamar dalam keadaan kosong saat kejadian Rabu (3/5) malam sekitar pukul 21.00 sehingga tidak ada korban," kata Jazuli di Jakarta, Kamis (4/5).

Jazuli mengatakan tidak mengetahui motif penembakan dan tidak mau menduga-duga sehingga dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian yang sudah turun melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Dia menjelaskan dirinya sebenarnya tidak ingin berita tersebut menyebar karena khawatir disalahpahami dalam situasi dan kondisi sekarang ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement