Rabu 03 May 2017 20:08 WIB

Polisi Cokok 15 Pelajar Terlibat Bentrok Usai Pengumuman Kelulusan

Rep: Andrian Saputra/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah pelajar diamankan saat tawuran oleh Kepolisian Polres Bogor di Jalan Raya Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (5/12).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah pelajar diamankan saat tawuran oleh Kepolisian Polres Bogor di Jalan Raya Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (5/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Kepolisian Resor Klaten mencokok 15 pelajar yang diduga terlibat pertikaian antarpelajar dan melakukan tindak kekerasan serta pengrusakan usai pengumuman kelulusan tingkat SMA kemarin, Selasa (2/5) sore. Kapolres Klaten AKBP Muhammad Darwis menjelaskan, kronologi pengrusakan bermula usai ujian sekolah di tingkat SMP dan pengumuman kelulusan ditingkat SMA. 

Dia menjelaskan, pelajar dari berbagai sekolah di Klaten yang hendak pulang bertemu dengan kelompok pelajar lainnya yang datang dengan mengendarai sepeda motor dari arah Candi Prambanan. Pelajar yang bertemu di Bendogantungan dan Kenbonarum itu pun terlibat saling lempar batu.

"Setelah pengamanan UAS dan kelulusan, mereka pulang. waktu pulang di situ ada insiden, kelompok dari arah barat masuk ke Klaten ada konflik di situ saling lempar, ada yang kena rumah kaca dan ada yang luka," tutur Darwis saat dihubungi Republika.co.id pada Rabu (3/5). 

Insiden itu pun menyebabkan tiga orang pelajar mengalami luka-luka berat di bagian kepala, punggung, dan lengan. Sedang lima pelajar lainnya mengalami luka ringan. 

Pascakejadian polisi langsung mengamankan 136 pelajar berikut kendaraan yang digunakan pelajar untuk konvoi sebanyak 128 unit. Selain itu polisi juga mengamankan sejata tajam berupa badik dan gear motor. 

Kendati demikian, usai dilakukan pemeriksaan, dari 136 pelajar itu polisi masih menahan 15 pelajar. "Ada 15 yang kita fokus, satu yang sudah positif membawa sajam, tapi kami belum konfrontir dengan korban, kita masih dalami lagi yang 14 pelajar berikut yang membawa saja ini. Karena sajam dengan bentuk gear motor ini belum ada yang mengaku," tuturnya. 

Darwis juga meluruskan informasi yang beredar di mendia soial, di mana terdapat sejumlah foto tentang pelajar yang mengalami luka bacokan di kepala hingga meninggal dunia. Disebutkan sebanyak 18 pelajar meninggal dunia akibat tawuran di Klaten. "Tidak benar itu, itu bukan di Klaten. Saya selidiki itu foto kejadian 2012 di Bogor," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement