Rabu 03 May 2017 14:07 WIB

Apa yang akan Dilakukan JK Jika Ditimpa Berita Hoax?

Hoax. Ilustrasi
Foto: ABC News
Hoax. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan akan membantah berita bohong atau hoax tentangnya. Ia mengatakan sebagai salah satu pemimpin negara, pengaruh berita hoax bukan hanya pada pribadi tapi juga pada publik.

"Kalau saya pribadi, kalau memang ada yang saya tahu, ya, saya bantah," kata dia usai membuka acara peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia 2017 di Balai Sidang Jakarta (JCC), Rabu (3/5).

Peredaran berita bohong yang masif akhir-akhir ini menjadi salah satu isu yang diangkat dalam acara peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia 2017, oleh karena itu JK menilai pentingnya media melakukan sensor sendiri untuk menjaga kredibilitasnya.

"Seperti minggu lalu kita bicarakan bahwa ini harus ada internal censor untuk hal-hal ini dan kalau hoax jangan disebarin lagi," kata dia.

Menurut JK, hoax yang menyangkut pribadinya sebenarnya kurang dia perhatikan karena dia mengaku jarang memantau media sosial. Namun sebagai wakil kepala negara, berita bohong tersebut akan berdampak luas kepada masyarakat.

"Kebetulan saya tidak suka membaca, tak ada waktu membaca gitu-gituan, saya tidak tahu, sekarang Presiden suka baca itu, jadi memang mengetahui semua apa yang terjadi," kata dia.

"Jadi hati-hati bikin hoax nanti dibaca Pak Presiden karena ke mana-mana pun beliau pakai i-Padnya jalan," lanjut JK.

Beberapa waktu lalu, Wapres telah membantah hoax dirinya mengomentari banyaknya kiriman bunga untuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Gatot Saiful Djarot, bahwa sebaiknya uang untuk beli bunga diberikan kepada orang miskin. Wapres telah membantah memberikan komentar tersebut saat menghadiri deklarasi Jaringan Wartawan Anti-Hoax (Jawah) di Jakarta, 28 April 2017.

"Baru tadi pagi terkejut membaca itu, seakan-akan saya memberikan komentar padahal saya tidak pernah mengomentari mengenai bunga-bunga terkecuali bunga bank, saya selalu minta untuk turun," kata dia di Istana Wakil Presiden, Jakarta, 28 April 2017.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement