Selasa 02 May 2017 20:36 WIB

Mahathir akan Bicara Media dan Resolusi Konflik di Simposium Fikom UP

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad
Foto: Republika/ Darmawan
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Mahathir Mohammad akan menjadi pembicara pada pembukaan Symposium Internasional Orbicom Unesco di Jakarta, Kamis (4/5). Acara ini dilaksanakan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila di Hotel Atlit Century Senayan Jakarta. 

Mahathir dijadwalkan memberikan pidato tentang media dan resolusi konfik. Mahathir dengan segudang pengalamannya akan menyampaikan pokok-pokok pikiran dalam merespons isu global di bidang jurnalisme, perdamaian dan resolusi konflik.

Tokoh partai UMNO Malaysia ini khusus datang ke Jakarta guna mengikuti symposium Orbicom tersebut. Ketua Panitia penyelenggara Helpris Estaswara mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan The international network of Unesco chairs in Communication atau jaringan kerja sama Komunikasi yang diwadahi oleh Lembaga PBB di bidang pendidikan dan kebudayaan (Unesco). 

"Kegiatan ini merupakan pertemuan tahunan dan telah diselenggarakan enam kali.  Kali ini Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila ditunjuk menjadi tuan rumahnya," kata Helpris dalam siaran persnya, Selasa (2/5).

Lebih  lanjut wakil dekan 3 Fikom UP ini menambahkan, pertemuan tersebut melibatkan praktisi komunikasi, para profesor serta dosen dan peneli di bidang komunikasi. Mereka berasal dari 37 negara di bawah naungan Unesco. 

Sementara itu covernor Unesco Chair Holder Communicaon and  Suistainable   Development (Cosdev) Universitas Pancasila Prof Andi Faisal Bakti menjelaskan, kegiatan ini akan memberi kontribusi pemikiran tentang jurnalisme damai yang perlu dihadirkan kembali dalam situasi kekinian. "Dunia Komunikasi harus memberi sumbangan terhadap terciptanya tatanan dunia yang lebih baik," kata dia. 

Dekan FIKOM Pancasila ini juga mengemukakan isu konflik dan media menjadi begitu penting di tengah situasi global yang melanda dunia saat ini. 

Dia mengatakan, berbagai konflik di belahan dunia merupakan ancaman laten bagi masa depan peradaban. “Tentu saja media dan jurnalisme hadir guna meminimalisir konflik dan mencari resolusi dari konflik itu,” ujar Guru Besar di bidang Komunikasi Lintas Budaya ini.

Simposium intenasional ini rencananya dibuka Menristekdikti Muhammad Nasir. Juga hadir sejumlah pembicara yakni Frank La Rue selaku asisten Direktur Jenderal  Komunikasi dan Informasi Unesco, serta Bertrand  Cabeddoche   presiden Orbicom. 

Selain itu turut menyampaikan gagasannya Yves Thoret selaku sekjen Orbicom. Malam harinya Menteri komunikasi dan informatika Rudiantara akan menjamu makan malam seluruh peserta di kantor Kementrian Komunikasi dan informatika.     

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement