REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Wahyu Setiawan mengatakan penyaluran pengetahuan tentang pemilu bagi pemilih akan menjadi salah satu fokus penyelenggara pada Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) 2018.
"Pilkada 2018 ini lebih banyak pesertanya dan diikuti banyak provinsi besar. Untuk itu, peran pendidikan pemilih jadi penting," ujar Wahyu yang ditemui di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (2/5).
Mantan Ketua KPU Kabupaten Banjarnegara itu menjelaskan pemberian informasi mengenai pemilu dapat diawali dengan mengadakan sosialisasi terkait pelaksanaan pilkada. "Misalnya, kita tahu tempat yang dilarang untuk kampanye dan bagaimana kita harus siap menerima perbedaan," ucapnya.
Menurut dia, agar penyaluran pengetahuan ini lebih efektif, penyelenggara pemilu juga bakal merancang program untuk melakukan sosialisasi yang langsung menyentuh basis pemilih. "Selama ini ada kritik masyarakat kalau sosialisasi bersifat mercusuar. Sosialisasi hanya terjadi di tingkat elite, padahal basis pemilih ada di tingkatan rukun tetangga (RT)," jelas dia.
"Jadi konkretnya, kita akan sosialisasi sampai di tingkat itu. Kita punya gagasan yang akan diplenokan," ujar Wahyu.
Kendati demikian, alumnus FISIP Universitas 17 Agustus 1945 Semarang tersebut menerangkan upaya pengenalan pemilu ini tidak bisa hanya dilakukan KPU saja. "Pendidikan pemilih juga diberikan oleh lembaga pendidikan. Ini respon saya kepada Pansus RUU Pemilu. Ini harus menjadi fokus bersama dan menghadirkan kultur yang sehat," tukasnya.