REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG— Sedikitnya 24.562 siswa SMP/MTs se-Kota Semarang mengikuti Ujian Nasional (UN) serentak yang dimulai Selasa (2/5) ini. Mereka melaksanakan UN di 216 sekolah penyelenggara.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bunyamin mengatakan, dari 216 sekolah penyelenggara di Kota Semarang, sebanyak 176 sekolah telah melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Sementara sekolah penyelenggara yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) hanya ada 40 sekolah. “Umumnya merupakan SMP dan MTs swasta,” ungkapnya di Semarang.
Ia menjelaskan, dari sebanyak 176 sekolah penyelenggara UNBK sebanyak 97 sekolah diantaranya telah melaksanakan secara mandiri. Artinya sekolah penyelenggara ini telah memiliki sarana dan prasarana secara mandiri.
Sementara sisanya sebanyak 79 sekolah diantaranya melaksanakan UNBK di SMA, SMK atau kampus Perguruan Tinggi terdekat, yang telah memiliki sarana dan prasarana pendukung UNBK yang sangat memadai.
Sehubungan dengan keterbatasan saran dan prasarana, semua sekolah penyelenggara melaksanakan UNBK dalam tiga gelombang. Berdasarkan laporan dari tiap- tiap UPT Dinas, seluruh pelaksanaan UNBK hari pertama ini dapat berjalan lancar.
“Sejauh ini tak ada keluhan dari pihak sekolah maupun peserta terkait dengan akses jaringan internet maupun gangguan daya listrik selama pelaksanaan UNBK ini berlangsung di hari pertama,” tambahnya.
Bunyamin juga menjelaskan, secara umum jumlah sekolah yang menggunakan UNBK naik tajam dibanding tahun lalu, yang hanya dilaksanakan oleh enam sekolah sekolah penyelenggara.
Terkait dengan kelancaran pelaksanaan UNBK jenjang SMP sederajat ini, Kepala SMPN 5 Semarang, Setiyo Budi menjelaskan, sebelum pelaksanaan UNBK ini sekolahnya telah melaksanakan beberapa kali trayout (uji coba).
Total pelaksanaan UNBK di SMPN 5 Semarang ini diikuti oleh 286 siswa peserta. Untuk mengantisipasi kendala daya listrik dan kelancaran pelaksanaan UNBK ini, sekolahnya juga menyewa genset. “Walaupun pada hari pertama ini bisa berjalan lancer tanpa ada gangguan daya listrik, antisipasi tetap kita lakukan demi kelancaran siswa dalam mengerjakan soal UNBK ini,” ujarnya.
Terpisah, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang meninjau langsung pelaksanaan UNBK jenjang SMP sederajat ini mengaku, pihak penyelenggara telah bisa melaksanakan UNBK ini dengan baik.
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, melalui Dinas Pendidikan juga mendukung kelancaaran pelaksanaan UNBK dengan memberikan bantuan 43 unit komputer ke sejumlah sekolah. “Bantuan ini nantinya juga akan terus ditambah sehingga pihak sekolah tidak perlu meminjam komputer lagi untuk pelaksanaan UNBK,” tegasnya.
Terkait dengan biaya yang dikeluarkan sekolah untuk menyewa genset, orang nomor satu di Kota Semarang ini menyarankan agar pihak sekolah penyelenggara bisa memanfaatkan dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). “Saya harapkan, pengeluaran sekolah untuk sewa genset yang mencapai Rp 1 juta bisa dialokasikan melalui dana BOS. Karena masih memungkinkan,” ujar dia.