Senin 01 May 2017 20:05 WIB

Ribuan Warga Purwakarta Antusias Menonton Aksi Parade Budaya Buruh

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Budi Raharjo
Ribuan warga Kabupaten Purwakarta, menonton parade sosial budaya yang diselenggarakan FSPMI dalam rangka peringatan Mayday, Senin (1/5).
Foto: ita nina winarsih
Ribuan warga Kabupaten Purwakarta, menonton parade sosial budaya yang diselenggarakan FSPMI dalam rangka peringatan Mayday, Senin (1/5).

REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Ribuan warga Kabupaten Purwakarta, menonton parade sosial dan budaya yang diselenggarakan organisasi buruh. Warga sangat antusias melihat parade ini. Karena, aksi long march buruh ini juga dimeriahkan dengan atraksi kesenian lokal. Seperti, pasukan manusia lumpur dan penari jaipong.

Pantauan Republika, ribuan warga yang menonton parade ini, memadati di sepanjang Jl Sudirman. Mulai dari Perempatan Patung Egrang sampai bundaran Lapang Sahate. Tak sedikit dari warga ini, yang turut mengabadikan arak-arakan buruh tersebut melalui kamera pintar mereka.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, terlihat berbaur dengan peserta parade. Bahkan, kepala daerah dua periode ini memanggul anak penari lumpur dipundaknya. Kehadiran Bupati Dedi ini, tentu saja disambut sorak sorai masyarakat.

Apriani Susanti (32 tahun), warga Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan Purwakarta, mengatakan, hari buruh di kabupaten ini berbeda dengan di daerah lain. Di Purwakarta, buruh menyodorkan hiburan untuk masyarakat. "Jadi, kami senang melihat parade budaya ini. Terima kasih buruh, sudah menghibur kami," ujarnya, kepada Republika, Senin (1/5).

Bupati Dedi Mulyadi, mengatakan, organisasi buruh yang mengadakan parade budaya ini dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Kondisi ini, mencerminkan bahwa buruh di Purwakarta sudah dewasa. Sebab, mereka memeringati Mayday tanpa perlu berunjukrasa dan konvoi kendaraan yang berdampak pada kemacetan arus lalu lintas.

"Aksi buruh di Purwakarta, justru tidak merugikan, karena tak ada aksi-aksi anarkis dan lainnya. Bahkan, yang ada justru menghibur," ujar Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement