Senin 01 May 2017 13:46 WIB

Ratusan Massa Ikuti Aksi Hari Buruh di Alun-Alun Kota Malang

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ilham
Aksi buruh (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Aksi buruh (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ratusan massa yang berasal dari elemen buruh, aktivis, dan mahasiswa berkumpul di alun-alun Kota Malang pada Senin (1/5). Mereka menggelar aksi memperingati Hari Buruh yang jatuh pada hari ini. Aksi diwarnai dengan panggung hiburan yang diisi oleh penampilan musisi lokal antara lain Iksan Skuter.

Koordinator lapangan aksi, Misdi Muhammad mengatakan, terdapat 1.200 anggota Serikat Pekerja Buruh Indonesia se-Malang Raya. Namun hari ini hanya separuhnya yang berpartisipasi dalam aksi. "Aksi ini tidak bersifat paksaan siapa yang ingin ikut dipersilakan berpartisipasi," katanya saat ditemui di sela aksi.

Ada 14 tuntutan yang disuarakan dalam peringatan Hari Buruh tahun ini. Penolakan politik upah murah, pencabutan PP 78/2015 tentang pengupahan, penghapusan sistem kerja kontrak dan outsourcing, serta pemenuhan hak normatif pada buruh perempuan adalah beberapa tuntutan yang diusung. "Rata-rata buruh di Malang Raya masih digaji di bawah UMK, hampir 98 persen buruh tidak digaji sesuai UMK," kata Misdi.

Ia dan kawan-kawannya sesama buruh dan aktivis berharap para pengusaha di Malang Raya memberikan upah yang lebih layak sesuai UMK. Tahun ini, UMK Malang ditetapkan sebesar Rp 2.272.167,00. Sedangkan UMK Kabupaten Malang mencapai Rp 2.368.510,00.

Sementara untuk UMK Kota Batu Rp 2.193.145,00. Namun demikian, Misdi menyebut masih banyak pekerja, terutama mereka yang bekerja di perhotelan dan buruh pabrik, menerima gaji di bawah Rp 1 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement