REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Persediaan darah yang tersimpan di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sudah menipis. Diperkirakan stok tersebut hanya cukup untuk empat hari ke depan.
Petugas Pencari dan Pelestari Donor Darah Sukarela PMI Cabang Kota Pekalongan Aji Putro di Pekalongan, Senin (1/5) mengatakan bahwa stok darah di PMI mencapai sekitar 318 kantong. "Setiap hari kebutuhan masyarakat atau pasien rumah sakit terhadap darah bisa mencapai kurang lebih 50-an kantong. Jumlah tersebut memang belum seimbang dengan stok darah yang masuk setiap harinya," katanya.
Ia mengatakan stok darah tersebut terdiri atas 36 kantong darah golongan A, 89 kantong golongan B, 207 kantong golongan O, dan 16 kantong darang golongan AB.
"Adapun untuk komponen stok trombosit, golongan darah A sebanyak dua kantong, B dua kantong, dan tiga kantong trombosit darah O," katanya.
Ia mengatakan untuk mengantisipasi kelangkaan darah, PMI mulai menggencarkan kegiatan donor massal ke sejumlah lembaga pemerintah, swasta, dan sekolah.
"Kegiatan donor ini sekaligus untuk mengamankan ketersediaan darah menjelang Ramadhan mengingat kebutuhan masyarakat setiap hari cukup tinggi," katanya.
Ia menjelaskan setiap hari petugas PMI bisa berkeliling di tiga tempat untuk menggelar kegiatan donor massal. "Kami menargetkan stok darah mampu mencapai 800-an kantong menjelang Ramadhan," katanya.