REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor, Jawa Barat, siap menyelenggarakan Pilkada serentak 2018 yang aman, tertib, damai dan berkualitas. KPU Kota Bogor siap melibatkan semua pihak untuk ikut mengawal pelaksanaannya.
"Kita belajar banyak dari Pilkada serentak 2017, segala persiapan kita matangkan termasuk dukungan semua pihak agar pelaksanaan Pilkada serentak 2017 dan Pemilu 2019 berjalan aman, tertib, damai dan berkualitas," kata Ketua KPU Kota Bogor, Undang Suriatna dalam kegiatan kumpul media di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4).
Undang menjelaskan warga Kota Bogor bersiap menghadapi tahun politik, dimana Juni 2018 akan dilangsungkan Pilkada serentak pemilihan wali kota dan pemilihan gubernur. Tahun 2019 akan dilangsungkan pula pemilihan umum presiden dan legislatif. Menurutnya, tahapan Pilkada serentak 2018 akan dimulai September 2017 yaitu penjaringan. Kemudian penetapan data pemilih sementara dan data pemilih tetap pada bulan November, dan pendaftaran calon perorangan di bulan Desember, lalu awal 2018 dilanjutkan pendaftaran calon partai politik.
"Pilkada sekarang berbeda dengan pilkada dulu, salah satunya soal kampanye pasangan calon tidak bisa lagi beriklan di media secara sendiri-sendiri, tetapi sudah diatur dan dibiayai oleh APBD, dan jika ada yang beriklan akan dikenakan sanksi pembatalan pencalonannya," kata Undang.
Kepada awak media, Undang memperkirakan pelaksanaan pilkada juga tidak seramai dulu lagi terutama dari sisi kampanye. Alat peraga kampanye sudah diatur sehingga tidak akan ada lagi atribut yang bertebaran di pinggir jalan atau sudut-sudut kota. "Dulu banyak pelanggaran terutama dari atribut kampanye, pemberitaan jadi ramai dengan pelanggaran yang dilakukan pasangan calon. Tetapi tahun depan dengan aturan yang ada, kemungkinan pelanggaran akan semakin kecil," kata Undang.