REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat Harminus Koto memprediksi penyelenggaraan pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 mendatang tidak 'panas' seperti yang terjadi di DKI Jakarta. Meskipun secara geografis Jawa Barat berdekatan dengan Jakarta.
"Pilkada DKI dan Jabar tidak akan sama. Kulturnya beda (antara DKI Jakarta dengan Jabar)," kata Herminus, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (28/4).
Ia menilai, isu SARA yang mencuat pada Pilgub DKI lalu berkaitan dengan salah satu pasangan calon. Namun dilihat dari beberapa nama yang disebut-sebut akan maju pada Pilgub Jabar, dia tidak melihat potensi terjadinya SARA dalam persaingan.
"Kalau melihat calon yang ada kita tidak melihat potensi (isu SARA) itu," ucapnya.
Menurutnya juga masyarakat Jawa Barat sudah dewasa menyikapi setiap masalah yang kerap terjadi dalam pesta demokrasi lima tahunan ini. Sehingga isu SARA tidak akan menjadi perhatian utama dalam perebutan kursi nomor satu di Jawa Barat ini.
Meski demikian, ia mengaku Bawaslu Jawa Barat akan tetap mengantisipasi potensi tersebut. Serta berbagai bentuk pelangaran yang diprediski akan mewarnai Pilgub Jabar 2018 lainnya. "Kita lakukan pencegahan dengan melakukan komunikasi dengan berbagai pihak," ujarnya.
Bila isu SARA ini benar-benar muncul, ia mengaskan pihaknya tidak akan segan menindak tegas pelakunya. Sehingga tak hanya Pilgub tapi juga Pilkada serentak di Jawa Barat bisa berjalan dengan lancar dan menjadi ajang pesta demokrasi bagi rakyat.