REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham, mengatakan kader tetap mendukung penuh kepemimpinan hasil musyawarah nasional luar biasa (munaslub) 2016 di bawah kepemimpinan Setya Novanto (Setnov). Golkar juga sepakat melakukan konsolidasi internal untuk mempersiapkan Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.
"Kami memberikan dukungan penuh kepada kepemimpinan Setnov. Jadi Golkar jelas masih solid," ujar Idrus kepada wartawan usai menghadiri pertemuan DPD I dan II Partai Golkar di Hotel Sultan, Rabu (26/4) malam.
Selain dukungan tersebut, Idrus juga menyebut Golkar mendukung pemerintahan Jokowi-JK melalui program yang bermanfaat. Ketiga, DPD I Golkar menyatakan siap bekerja keras meraih kemenangan di atas 60 persen pada Pilkada Serentak 2018.
"DPD I seluruh Indonesia juga menyatakan siap bekerja keras untuk Pilpres 2019. Kami imbau kepada seluruh anggota partai supaya solid. Sebab siapa tidak solid akan dikenai peraturan partai nomor 7 tentang disiplin organisasi," tegas Idrus.
Sebelumnya, Ketua Koordinator Bidang Polhukam DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyai menyebutkan, Ketua DPR RI Setya Novanto hampir dipastikan akan menjadi tersangka dalam kasus korupsi proyek pengadaan KTP-elektronik.
"Ketum (Setya Novanto) kita itu hampir pasti menjadi tersangka. Dengan kasus ini, kita harus memahami, sekarang sudah pencekalan," kata dia di Jakarta, Senin (24/4).
Karena itu, Partai Golkar hingga saat ini masih membangun konsolidasi di internalnya. Sebab, parpol berlambang pohon beringin itu harus mengambil sikap proaktif dalam menyelesaikan masalah tersebut demi keselamatan parpol itu sendiri.
(Baca Juga: Setnov Tegaskan Kondisi Golkar Aman)