Senin 24 Apr 2017 17:26 WIB

Pimpinan Pramuka se-Asia Pasifik Terpesona Keindahan Bali

Para peserta pertemuan Pimpinan Pramuka se-Asia Pasifik ke-9 foto bersama di Tanah Lot
Foto: Gerakan Pramuka
Para peserta pertemuan Pimpinan Pramuka se-Asia Pasifik ke-9 foto bersama di Tanah Lot

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sekitar 150 peserta dari 30 delegasi Pertemuan Pimpinan Pramuka se-Asia Pasifik ke-9 (the 9th Asia-Pacific Regional Scout Leaders Summit) 2017 mengaku terpesona dengan keindahan alam Pulau Dewata ini.

Elena Cabezas Alcala, delegasi tamu dari Spanyol, adalah salah satunya. Ia mengaku senang bisa ikut kegiatan ini sekaligus menikmati panorama alam Bali yang mendunia itu.  

“Ini momen yang sangat langka,” katanya.

Sejak kecil Elena mengaku hidup di kota. Jadi terbiasa dengan kebisingan dan gedung-gedung yang tinggi. Maka ketika educational tour dan diajak ke Jatiluwih dan Tanah Lot, matanya pun berbinar penuh antusiasme.  

Jatiluwih adalah desa wisata yang terkenal dengan sawah berundak dan tarian okokannya yang sangat sakral. Berjarak 54 kilometer dari Denpasar, pemandangan indah sawah terasering ini bahkan telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

Sedangkan Tanah Lot adalah dua pura di atas batu besar di pinggir pantai yang paling banyak dijadikan ikon di Bali. Tanpa datang ke Tanah Lot yang indah ini kita bisa dianggap belum datang ke Bali.

Diiringi dengan makan siang dan foto bersama, educational tour diakhiri dengan menikmati penampilan Tari Kecak Bali di sebuah restoran.

“Fantastis, lucu dan berkesan. Tempatnya juga indah,” ujar Gholin Tshering, Pimpinan Pramuka asal Bhutan. Narator tari kecak memang kocak dengan bahasa Inggris dan Jepangnya.

Selain pergi ke tempat wisata, peserta juga diajak untuk mengunjungi Bumi Perkemahan Margarana, Tabanan, Bali. Rombongan diantar langsung oleh Ketua Kwarda Bali, Ketut Wija, dan disambut ratusan anggota Pramuka.

Seluruh rombongan, termasuk beberapa petinggi APR Scout Leader Summit, seperti Paul Parkinson, JR Panggilinan, dan Ketua Komite Kepramukaan Dunia, Joao Armando, tampak antusias bertemu dengan anak-anak pramuka Bali yang aktif menampilkan kebolehan keterampilan kepramukaannya.

"Kita juga meminta kepada setiap delegasi untuk menanam pohon Bumi Perkemahan Margarana. Ini untuk menjaga keseimbangan alam Bali, karena pohon adalah bagian dari mahkluk Tuhan perlu dijaga dan dirawat," ujar Ketua Kwarda Bali, Kak Ketut Wija dalam keterangan tertulis, Senin (24/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement