REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu mengakui kubu Anies Baswedan-Sandiaga Uno lebih jago dalam mengelola isu dibanding kubunya. Mulai dari isu tujuh program hingga isu sentimen.
Dia menilai pengelolaan isu menjadi salah satu faktor penyebab kekalahan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djaror Saiful Hidayat pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. "Bagi kami dalam Pilkada ada tiga hal penting yaitu figur atau aktor, mesin politik, dan pengelolaan isu. Sementara mereka (kubu Anies-Sandi) lebih jago dalam pengolahan isu. Termasuk isu sentimen yang disampaikan mereka," jelas Masinton, saat menjadi narasumber dalam diskusi di Warung Daun, di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/4).
Meski demikian, kata Masinton, menang dan kalah adalah hal yang biasa dalam Pilkada. Namun bagi dia yang terpenting adalah masyarakat Jakarta harus diuntungkan dari semua itu. Oleh karena itu pihaknya juga berharap agar Anies-Sandi bisa duduk bersama Ahok-Djarot dalam menata kota Jakarta ke depannya.
Selain itu, Masinton juga meminta kepada Anies-Sandi yang bakal dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk merealisasikan janji-janjinya. Apalagi tujuh program yang digembor-gemborkannya tersebut sangat dinanti oleh warga Jakarta. Salah satunya adalah program perumahan dengan DP nol rupiah.
"Bagaimanapun juga programnya itu harus dibuktikan bukan hanya disampaikan saja," ungkapnya.