REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Gerindra, Rachel Maryam mengaku pihaknya tidak menduga akan kemenangan Pasangan Calon (Paslon) Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan selisih yang cukup jauh. Menurutnya, dari hasil hitung cepat paslon yang diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menang dengan angka lebih dari 51 persen.
Padahal, kata Maryam, sebelumnya pihaknya memprediksi Anies-Sandi hanya unggul dengan selisih tipis dari Paslon Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Meski menang mutlak, Maryam mengimbau agar pihaknya tidak berlebihan dalam menyikapi kemenangan.
"Kami sangat berterima kasih pada seluruh jaringan yang begitu keras. Sehingga menghasilkan yang sesunggunya diluar dugaan marjin kemenangannya," ucap Maryam, saat menjadi narasumber pada diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/4).
Kemudian wanita yang juga menjadi anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengajak agar kepada seluruh Warga DKI Jakarta untuk melupakan ketegangan yang sempat terjadi karena Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Bagi dirinya ketegangan yang terjadi pada masa kampanye itu hal yang wajar, karena itu dinamika politik. Oleh dari itu, dia juga meminta agar semua pihak termasuk elit politik untuk menyikapinya dengan santai.
Selanjutnya, Maryam juga menyatakan pihaknya memiliki program prioritas 100 hari. Yaitu melakukan rekonsiliasi, memperbaiki hubungan yang sempat merenggang pada masa kampanye. Program tersebut dilakukan secara bertahapa usai KPU menetapkan pemenang.
Dia berharap agar semua eleman tanpa terkecuali untuk sama-sama menatap masa depan Jakarta yang penuh persatuan, kotanya maju dan bahagia warganya. "Program prioritas kita 100 hari setelah penetapan kemenangan oleh KPU, akan dilakukan dalam setiap tahapan. Seperti kemarin Pak Anies menemui Ahok, dan ini juga akan sampai ke elemen bawah," kata Maryam.