Kamis 20 Apr 2017 17:47 WIB

Koperasi Simpan Pinjam di Medan Nyaris Dirampok Bersenpi

Rep: Issha Harruma/ Red: Esthi Maharani
Senjata Api
Foto: JAK TV
Senjata Api

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebuah koperasi simpan pinjam di Jl Bougenville II, Kompleks Kejaksaan, Medan Tuntungan, Medan, nyaris dirampok, Kamis (20/4) siang. Satu di antara dua perampok bahkan sempat mengancam karyawan dan warga dengan senjata api.

Kejadian tersebut terjadi pada koperasi simpan pinjam Raptama yang berada di salah satu rumah di kompleks tersebut. Saat perampokan terjadi, hanya ada dua karyawati yang sedang bertugas.

Salah satu karyawati, Lorinta Berutu (23) mengatakan, dua pria yang berusaha merampok mereka menggunakan helm dan masker. Awalnya, mereka menanyakan pemilik koperasi bernama Lukner Habeahan.

"Tadi mereka nanya bos, tapi bos lagi enggak ada," kata Lorinta di lokasi, Kamis (20/4).

Tiba-tiba, seorang pelaku memukul Lorinta dan rekannya, Lina Solin (29). Tak cukup sampai di situ, dia juga mengacungkan senjata api ke arah keduanya. Lorinta pun lari ke depan dan berteriak minta tolong kepada warga.

Mendengar teriakan itu, warga sekitar langsung mendekati lokasi. Pelaku yang ketakutan lalu berusaha melarikan diri. Namun, warga tidak tinggal diam. Mereka berupaya mengadang pelaku. Merasa terjepit, pelaku kembali mengancam menggunakan senpi miliknya.

"Tadi kami hadang, tapi dia ngacungkan pistol ke arah kami. Pelakunya langsung lari naik (sepeda motor) matic warna biru," kata saksi mata, Didit Prakoso (19).

Beruntung, para perampok belum sempat mengambil benda apapun karena aksinya telah lebih dulu ketahuan warga. Kedua karyawati koperasi itu pun hanya mengalami luka di bagian mata kiri dan bengkak di kepala akibat dipukul pelaku.

Usai kejadian, warga langsung melaporkan percobaan perampokan tersebut kepada polisi. Personel kepolisian yang menerima aduan tersebut langsung turun ke lokasi dan meminta keterangan sejumlah warga, termasuk dua karyawati koperasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement