Kamis 20 Apr 2017 14:12 WIB

KPU DKI Akui Putaran Kedua Lebih Baik dari Sebelumnya

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Angga Indrawan
Pilkada (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menyatakan Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua yang diselenggarakan Rabu (19/4) lebih baik dari putaran pertama. Penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua pun terlaksana lancar. 

Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno, menyatakan, Pilkada putaran kedua berjalan lancar, aman dan damai. Sumarno bersyukur kekhawatiran akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi. "Secara umum lebih baik dari putaran pertama," ujarnya di Hotel Bidakara, Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (20/4).

Sumarno melanjutkan, penyelenggaraan Pilkada kali ini tidak lagi diwarnai dengan penumpukan pemilih yang tidak terlayani hak pilihnya. Surat suara dan kelengkapan alat pilih, menurut Sumarno juga tidak terjadi kekurangan.

Namun, menurut Sumarno kemungkinan adanya TPS yang dilaporkan tidak berjalan semestinya memang ada. Ini lantaran, menurut Sumarno, jumlah TPS di Jakarta sangat besar, yakni 13.034 TPS. "Saya kira Bawaslu sedang melakukan penanganan," ujarnya. 

Komisioner KPU DKI Jakarta, Dahliah Umar membenarkan adanya hal tersebut. Namun, menurut pantauan Dahliah, hal itu bukanlah hal yang signifikan. "Misalnya ada beberapa TPS yang tidak menempel contoh suket dan ada pula yang tidak menempel informasi kategori pemilih," ujarnya. 

Untuk pemenuhan hak pemilih, menurut Dahliah, tidak terjadi banyak laporan seperti pada putaran pertama. Pada putaran pertama, Dahliah mengaku menerima ratusan laporan keluhan masyarakat. Namun, Dahliah mengatakan hal itu tidak terjadi pada putaran kedua. 

"Ada satu, ternyata dia dilarang memilih karena datang setelah jam 13.00 di Duren Sawit, Jakarta Timur. Di luar itu saya kira sudah bagus," ujar Dahliah menambahkan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement