Rabu 19 Apr 2017 19:50 WIB

KPU Minta Masyarakat Dewasa Sikapi Hasil Pilkada DKI Jakarta

Rep: Dian Erika N/ Red: Angga Indrawan
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, mengimbau masyarakat dewasa dalam menyikapi hasil pemungutan suara putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Masyarakat pun diminta bijaksana dalam menggunakan informasi hasil hitung cepat (quick count) sebagai acuan perolehan suara. 

Arief menyatakan optimistis bahwa masyarakat DKI Jakarta mampu menerima hasil akhir penghitungan suara Pilkada nanti. Sebab, berkaca dari pengalaman Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu, hal semacam itu dapat tercapai. 

Pilkada lima tahun lalu, ungkap Arief, sama-sama berlangsung dalam dua putaran dengan tingkat kontestasi yang sama-sama tinggi. "Saat itu, kompetisi pada putaran pertama berlangsung luar biasa ketat. Berbagai isu dan strategi berhasil dikeluarkan semua. Putaran kedua pun intensitas kontestasinya berlangsung lebih tinggi lagi," jelas Arief kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/4). 

Namun, lanjut dia, setelah hasil hitung cepat bergulir, masyarakat pada saat itu perlahan mulai menerima kondisi yang ada. Mereka, kata Arief, mulai menyadari bahwa proses hitung cepat tetap berdasarkan kepada  prosedur ilmiah, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Arief meminta masyarakat bijaksana dalam menyaring informasi mengenai hasil hitung cepat pemungutan suara. Hasil hitung cepat yang telah dirilis oleh berbagai lembaga survei boleh dijadikan referensi oleh masyarakat. "Kami berharap jika nanti ada hasil resmi yang diumumkan KPU DKI Jakarta, publik bisa menerima secara dewasa. Kedua belah pihak paslon pun diharapkan dapat menerima hasilnya dengan damai," tambah Arief.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement