Rabu 19 Apr 2017 18:00 WIB

Kapolri akan Evaluasi Kewenangan Diskresi Polisi

Rep: Santi Sopia/ Red: Andi Nur Aminah
Kapolri Jenderal Tito Karnavian
Foto: Republika/Edi Yusuf
Kapolri Jenderal Tito Karnavian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyayangkan peristiwa penembakkan oleh oknum diduga polisi terhadap sebuah mobil Honda City hitam yang memuat serombongan keluarga di Kota Lubuklinggau, Sumatra Selatan (Sumsel), Selasa (18/4) kemarin.  Kapolri mengakui diperlukan evaluasi khususnya terkait kewenangan diskresi yang melekat pada setiap anggota kepolisian. 

Anggota kepolisian, dia mengatakan, harus memiliki kemampuan menilai dan mengambil tindakan yang tepat. "Ini saya kira perlu evaluasi agar anggota kita banyak drill-drill di tingkat pendidikan dan lapangan. Dibuat skenario sebanyak-sebanyaknya, dengan persitiwa-peristiwa, mereka dilatih untuk peristiwa dan mengambil tindakan tepat, agar tidak terjadi tindakan berlebihan atau justru kurang," ujar Tito di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Rabu (19/4).

Tito mengatakan tindakan berlebihan maupun tindakan yang kurang juga masuk evaluasi. Kecenderungan tindakan keduanya adalah risiko hukum bagi aparat.

"Berlebihan tidak boleh, kurang juga tidak boleh. Yang kurang misalnya tidak berani bertindak ketika warga akan dibacok, kalau lamban bertindak, ada kesan pembiaran. Makanya kenapa polisi itu kakinya dua, kaki kanan di penjara, kaki kirinya di kuburan," ujar mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Mobil yang ditembaki di Lubuklinggau itu bernomor polisi BG1488ON. ‎Rombongan dalam mobil berisi keluarga dengan total tujuh orang. Seorang ibu bernama Surini (55) tewas setelah insiden serta lainnya mengalami luka tembak. Di antaranya Diki (29) luka bagian punggung, Indra (32) luka tangan kiri, Novianti (31) luka lengan kanan dan Dewi Arlina (35) luka lengan kiri. Cucu Surini, Genta Wicaksono (3) mengalami luka di atas telinga bagian kiri sedangkan anak lainnya, Galih (6), tidak mengalami luka serius. 

(Baca Juga: Polisi Tembaki Mobil Rombongan Keluarga, Ini Kata Polri)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement