Rabu 19 Apr 2017 12:32 WIB

Mendagri Sebut Pilkada DKI Aroma Pilpres

Rep: Kabul Astuti/ Red: Esthi Maharani
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyalurkan hak pilih di TPS 01 Kelurahan Senayan, Jakarta Selatan. Kemendagri memastikan seluruh warga DKI dapat menggunakan hak pilih.
Foto: Republika/Kabul Astuti
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyalurkan hak pilih di TPS 01 Kelurahan Senayan, Jakarta Selatan. Kemendagri memastikan seluruh warga DKI dapat menggunakan hak pilih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, meminta kedua pasangan calon Pilgub DKI Jakarta legowo dengan hasil putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Walau hanya memilih gubernur, sebut Tjahjo, aroma Pilkada DKI Jakarta adalah aroma Pilpres.

Mendagri menggunakan hak pilih di TPS 01 Kelurahan Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (19/4) sekitar pukul 10.00 WIB bersama sang istri, Erni Guntarti.

Tjahjo menuturkan, Pilkada DKI Jakarta 2017 sudah berlangsung selama dua putaran. Seluruh pihak harus siap menang dan siap kalah. Ia yakin aparat kepolisian akan bersikap tegas dan profesional terhadap oknum-oknum yang mengganggu jalannya Pilkada DKI Jakarta.

"Yang kalah harus legowo. Kalau tidak puas ada upaya menggugat sepanjang cukup bukti di MK. Semua dilindungi oleh aturan yang ada. Yang penting jangan sampai menimbulkan kerusuhan," ujar Tjahjo, di TPS 01 Kel Senayan, Rabu (19/4).

Tjahjo melihat situasi politik jelang Pilkada DKI berlangsung dinamis. Watak orang berbeda-beda, cara orang mengekspresikan dukungan pun berlainan. Ada yang mengekspresikan dukungannya dengan keras, ada pula yang lembut. Yang terpenting, tidak sampai menyebabkan kerusuhan.

Hingga hari pemungutan suara, Tjahjo membantah ada indikasi politik uang. Ia mempersilakan Bawaslu DKI Jakarta untuk memproses apabila benar ditemukan ada kecurangan. Menurut Tjahjo, sah-sah saja jika satu partai menggerakkan kader partainya atau seseorang mengingatkan pada anggota keluarganya.

Mendagri menilai wajar ada geliat-geliat politik dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Pilkada DKI Jakarta merupakan pemanasan untuk menuju Pemilu Legislatif dan Pilpres Presiden 2019. "Saya kira wajar dinamika geliat politik di DKI, karena walaupun ini Pilkada aromanya aroma Pilpres," ujar Tjahjo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement