Rabu 19 Apr 2017 07:18 WIB

Muhammadiyah dan NU Sarankan Massa Tamasya Al-Maidah tak ke TPS

Rep: Muhyiddin/ Red: Bilal Ramadhan
Pilgub DKI (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Pilgub DKI (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyarankan agar massa yang ikut dalam Tamasya Al Maidah tidak terjun ke TPS Pilkada DKI Jakarta yang disenggarakan Rabu (19/4) hari ini. Apalagi, pelaksana kegiatan tersebut menggunakan simbol-simbol agama.

"Menurut saya tidak perlu (ke TPS). Justru kalau memakai nama Al Maidah itu bisa mengesankan adanya politisasi Alquran," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (19/4).

Menurut dia, jika memang ingin mengajak masyarakat untuk datang berrbondong-bondong ke TPS seharusnya menggunakan nama kegiatan lainnya seperti Wisata Pilkada atau nama-nama yang tidak ada hubungannya dengan simbol-simbol atau selogan agama.

"Karena sudah jelas diketahui kan mereka itu kelompok pendukung mana. Saya khawatir justru walaupun maksudnya dia mengajak masyarakat ke TPS, malah justru intimadasi terhadap masyarakat yang datang ke TPS," ucapnya.

Ia mengatakan, seharusnya masyarakat yang tergabung dalam kegiatan tersebut mempercayakan saja kepada penyelenggara Pemilu dan aparat keamanan untuk menciptakan Pilkada yang damai dan aman.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Umum PBNU, Maksum Machfoed. Menurut dia, seharusnya penggiat Tamasya Al Maidah menyerahkan saja kepada masyarakat Jakarta dan tidak melibatkan masyarakat dari daerah.

"Saya melihat berlebihan dan tidak perlu. Nanti malah akan memunculkan ketegangan baru," katanya.

Namun, kata dia, jika sifatnya hanya jalan-jalan boleh saja dilakukan. Hanya saja keamanan TPS harus tetap diserahkan kepada masyarakat setempat di sekitar TPS.

"Ya ini kan urusannya masyarakat Jakarta. Memangnya masyarakat Jakarta tidak bisa mengamankan. Saya kira ini menjadi preseden jelek. Masak kita tak percaya pada aparat sih," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement