Rabu 19 Apr 2017 05:05 WIB

Pengamat: Isu Pembagian Sembako Bisa Gerus Elektabilitas Suara

 Ilustrasi Politik Sembako
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Politik Sembako

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari lembaga Manilka Research and Consulting, Herzaky Mahendra, menilai, isu dugaan pembagian sembako yang mendera calon kepala daerah DKI Jakarta, dapat mengganggu elektabilitas calon tersebut dalam pilkada.

"Meskipun baru bersifat dugaan bagi-bagi sembako, tetap saja jika beritanya masif di media sosial, bisa mengganggu elektabilitas cagub. Apalagi jika dugaan itu dimuat di situs-situs media massa online yang kredibel," kata Herzaky di Jakarta, Selasa (19/4).

Sebelumnya, berkembang isu dugaan pembagian sembako yang dilakukan salah satu tim pasangan calon kepala daerah DKI Jakarta. Herzaky mengatakan, salah satu kriteria utama gubernur DKI Jakarta pilihan warga Jakarta adalah jujur dan bersih. Hampir di setiap polling, kriteria ini sangat dominan.

Menurut dia, berdasarkan riset Manilka, satu dari tiga warga Jakarta menginginkan gubernurnya memenuhi kriteria jujur dan bersih. "Bagi-bagi sembako, merupakan salah satu tindakan yang bertentangan dengan kriteria tersebut. Belum lagi kalau adanya proses pengaduan dugaan pelanggaran ini ke polisi, bukan sekadar ke Bawaslu," ujar dia.

Dia menekankan warga Jakarta sangat sensitif untuk hal-hal seperti ini, meskipun yang dilaporkan belum tentu terbukti bersalah. "Laiknya dugaan pidana Pak Gde dan Bu Sylvi serta keterlibatan Keluarga Cikeas dalam kasus Antasari yang menggerus elektabilitas Agus-Sylvi di putaran pertama," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement