REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menyatakan adanya tumpukan sembako yang dikumpulkan di sebuah rumah di daerah Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat, itu bukan untuk dibagikan secara gratis. Diketahui, orang yang menyediakan sembako itu anggota DPRD Sukoharjo dari PDIP berinisial AG.
Andreas pun tak tahu ihwal anggota DPRD Sukoharjo dari PDIP yang membagi-bagikan sembako yang dikumpulkan di sebuah rumah di Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat. "Saya enggak tahu. Orang-orang dari daerah ini kan simpatisan," kata dia, Selasa (18/4).
Menurut anggota komisi I DPR RI ini, yang dilakukan parpolnya itu bukan bagi-bagi sembako gratis, melainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan warga dengan sembako harga terjangkau. Dia juga meyakini itu bukan pelanggaran.
Andreas mengakui parpolnya memang membagikan sembako tapi tidak dibagi secara gratis. Sembako dari parpolnya itu diberikan seperti konsep operasi pasar murah. Masyarakat membelinya dengan harga yang murah. "Dalam proses ini kan hal yang biasa, pasar murah dan itu terbuka kok," kata dia.
Menurut Andreas, saat ini tinggal bagaimana Bawaslu melihat kejadian tersebut. Saat ini pun, kata dia, mereka yang mempersiapkan sembako itu sudah pulang. Sebab, kata dia, pada hari kerja mereka tentu harus bekerja lagi.
Kedatangan mereka, ujar dia, hanya sebagai wujud simpati kepada pasangan calon Ahok-Djarot. Hal ini, menurut dia, tidak masalah. Dia pun yakin paslon Ahok-Djarot akan menang. "Menang lah," kata dia.
Sebelumnya, Panwaslu Jakarta Barat menggerebek adanya pihak yang lagi mempersiapkan sembako di sebuah rumah di daerah Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat. Orang yang digerebek Panwaslu ini kemudian diamankan. Diketahui, sumber sembako tersebut berasal dari anggota DPRD Sukoharjo dari PDIP berinisial AG.