Rabu 19 Apr 2017 05:00 WIB

Di Kota Bandung, Dokter akan Datangi Warga Miskin

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
Pelayanan kesehatan, ilustrasi
Foto: Antara
Pelayanan kesehatan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mempunyai program dokter “Layat Rawat”. Melalui program ini, bukan lagi warga yang mendatangi dokter, tapi sebaliknya.

Kepala Dinkes Kota Bandung Rita Verita Sri Hasniarty mengatakan, pemerintah daerah menggulirkan program tersebut untuk lebih memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan. Selain itu, menurut dia, program dokter Layat Rawat dinilai lebih efektif, termasuk dari sisi anggaran. Program tersebut difokuskan untuk melayani warga tidak mampu. “Nanti dokter yang mengunjungi warga miskin yang memang harus diperhatikan. Ini lebih efektif daripada warga miskin datang langsung ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya,” kata Rita di Kota Bandung, Selasa (18/4).

Dinkes Kota Bandung menargetkan program dokter Layat Rawat dapat mulai beroperasi Juli mendatang. Saat ini, Rita mengatakan, masih dilakukan persiapan pelaksanaan program. Sekarang sudah masuk tahap rekrutmen. Idealnya, menurut dia, program ini membutuhkan sebanyak 294 dokter beserta petugas medis dan paramedis agar dapat mengkaver seluruh warga tidak mampu di wilayah Kota Bandung. Hingga kini baru ada 133 orang yang mendaftar dan sudah menjalani serangkaian tes seleksi. “Tenaga kesehatannya antusias. Mudah-mudahan memang berjalan sesuai rencana,” ujar dia.

Rita memperkirakan proses seleksi bisa selesai pekan ini. Hasil seleksi bakal diumumkan pada pekan pertama Mei. Setelah itu, ia mengatakan, akan dibuatkan surat keputusan. Kemudian berlanjut pada tahap sosialisasi dan pelatihan. Mengenai teknis pelaksanaan program dokter Layat Rawat, Rita mengaku, belum bisa menjelaskan rinciannya lantaran masih dalam pembahasan. Menurut dia, pembahasan ini di antaranya menyangkut penempatan dokter maupun pusat informasi program. Sedangkan untuk anggarannya, kata dia, tahun ini disiapkan sekitar Rp 1,2 miliar. “Kemungkinan efektif Juni-Juli,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement