Selasa 18 Apr 2017 20:44 WIB

Emil Sempat Kaget Langsung Didukung Nasdem

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Irfan Fitrat
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil diarak-arak dengan sisingaan saat menghadiri acara deklarasi dukungan Partai Nasdem untuk Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jawa Barat di Lapangan Tegalega, Kota Bandung, Ahad (19/3).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil diarak-arak dengan sisingaan saat menghadiri acara deklarasi dukungan Partai Nasdem untuk Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jawa Barat di Lapangan Tegalega, Kota Bandung, Ahad (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sudah bertekad maju sebagai bakal calon dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2018. Sejauh ini baru Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang terang-terangan menyatakan dukungan.

Kepala daerah yang akrab disapa Emil itu mengaku, sudah pernah berkomunikasi dengan semua partai politik (parpol). Ia tak menyangka Partai Nasdem yang paling awal memberikan dukungan. Deklarasi dukungan Nasdem terhadap pencalonan Emil dilakukan di Lapangan Tegalega, Kota Bandung, 19 April lalu. “Masing-masing partai punya timing sendiri. Saya dulu kaget Nasdem duluan karena punya logika hitung-hitungan sendiri pastinya,” kata dia, saat berkunjung ke Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (18/4).

Emil menilai, setiap parpol mempunyai mekanisme dan pemilihan waktu sendiri ketika memutuskan memberikan dukungan. Selepas Nasdem, ia masih menunggu dukungan dari parpol lain. Ia membuka diri terhadap semua parpol yang bila akan mengusungnya. Asalkan, kata dia, parpol tersebut mempunyai kesamaan visi dalam pembangunan. “Sekarang coba naikkan elektabilitas biar partai yang lain menghampiri,” ujar Emil.

Mengenai sosok calon pendamping untuk maju Pilkada Jawa Barat, Emil mengaku, belum memikirkannya. Menurut dia, pemilihan sosok tersebut memerlukan pertimbangan matang, termasuk dari parpol yang memberikan dukungan. “Pendamping masih jauh karena itu detik terakhir. Ada dinamika politik, hitungannya banyak, bisa pilihan partai. Kecuali kalau maju independen, bebas,” kata dia.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement