REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu hari jelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnawa (Ahok) bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Pertemuan ini merupakan rapat terbatas dengan sejumlah Kementerian dan Lembaga terkait persiapan Asian Games 2018.
Ketika ditanya mengenai persiapan khusus yang dilakukan Ahok seharis sebelum pencoblosan, Ahok menyebut bahwa dirinya tidak menyiapkan hal-hal tertentu.
"Udah jampi-jampiin air gitu ya, hehehe," ujar Ahok seraya bercanda bersama pewarta di Istana Negara, Senin (18/4).
Ahok kembali mengingatkan warga DKI Jakarta agar tidak takut untuk mengaspirasikan suaranya di tempat pemungutan suaran (TPS). Jika terdapat C6 yang memang sengaja ditulis salah oleh oknum tertentu, pemilih diharap tidak usai khawatir karena C6 hanya kartu undangan bukan syarat untuk untuk mencoblos.
"Karena itu tinggal datang, tunjukin saja e-KTP nya. Karena kalo masih bisa terbitkan C6 kan berarti masih ada di dalam DPT," ujar Ahok.
Jadi, ketika ada oknum di panitia yang tidak memberikan izin untuk memilih karena C6 nya berbeda, hal tersebut justru bisa diperkirakan karena berarti ada unsur kesengajaan.
Bagi masyarakat yang tidak mendapatkan C6 pun tetap harus datang ke TPS selama dia menjadi DPT, memiliki KTP-elektronik, dan surat keterangan.