Selasa 18 Apr 2017 13:33 WIB

Jokowi: Indonesia Jadi Rujukan Mengelola Keberagaman SARA

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Winda Destiana Putri
Jokowi
Foto: setkab.go.id
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia saat ini menjadi salah satu rujukan bagi negara-negara lainnya dalam mengelola keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan. Hal ini disampaikan Jokowi saat memperingati Konferensi Asia Afrika (KAA) 2017 di Istana Negara, Jakarta.

Sedangkan, beberapa tahun yang lalu, Jokowi menyampaikan Indonesia juga berkiprah di dunia internasional, yakni menjadi salah satu inisiator solidaritas Asia Afrika dan menjadi inspirator bagi negara-negara terjajah untuk merdeka.

"Kalau dulu Indonesia menjadi salah satu inisiator solidaritas Asia Afrika, menjadi inspirator negara-negara terjajah untuk merdeka, sekarang Indonesia menjadi rujukan dalam mengelola keberagaman suku, mengelola keberagaman agama, mengelola keberagaman ras, dan mengelola keberagaman antargolongan," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/4).

Tak hanya itu, Jokowi juga menyampaikan Indonesia menjadi salah satu referensi bagi negara-negara lainnya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ia menyebut, di antara negara anggota G20, pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat dan berada di peringkat tiga besar setelah Cina dan India.

"Indonesia tetap bisa membangun pertumbuhan ekonomi yang baik dan di antara negara-negara anggota G20, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 triwulan kedua berada pada peringkat tiga besar di bawah Tiongkok dan India. Karena itu kita Indonesia menjadi referensi," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, saat ini Indonesia juga secara konsisten terus menyuarakan perdamaian dunia. Jokowi pun kemudian mengajak para pemimpin dunia untuk turut menyuarakan penghormatan terhadap keberagaman dan kemajemukan. "Pesan ini juga akan saya sampaikan langsung kepada pemimpin Asia dan Afrika," tambahnya.

Ia pun meyakini, kerjasama Asia dan Afrika dapat terus ditingkatkan serta berharap agar semangat persatuan dalam perbedaan di Indonesia dapat menjadi semangat bagi Asia Afrika. Sebab, menurut Jokowi, berbagai negara di dunia saat ini tengah khawatir menyusul berbagai konflik dan ancaman keamanan seperti radikalisme dan terorisme yang kerap terjadi.

Karena itu, ia bersyukur Indonesia dengan berbagai ragam perbedaannya masih dapat mengelola persatuan dan perdamaian. Jokowi menyampaikan, Indonesia memiliki lebih dari 714 suku, bahkan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut Indonesia memiliki 1340 suku dan agama.

"Kita bersyukur Indonesia bersyukur, kodrat kebangsaan Indonesia adalah bhineka tunggal ika. Kodrat Indonesia adalah mengelola keberagaman, mengelola kemajemukan, mengelola kebhinekaan," kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement