REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Tasikmalaya mengakui minimnya peminat program transmigrasi. Bahkan, untuk tahun ini, tak ada satu pun warga Kota Tasikmalaya yang mendaftar program tersebut.
Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnaktertrans, Ikin mengatakan Kota Tasikmalaya tak hanya tinggi dengan angka pengangguran, angka peminat transmigrasi pun amat minim. Sebenarnya, kata dia, tiap wilayah di Provinsi Jabar mempunyai kuota dalam mengirim peserta program transmigrasi.
Tapi, kota Tasik hanya berhasil memenuhi kuota pada tahun lalu sebanyak lima keluarga. Adapun tahun ini, belum ada peminat. "Untuk tahun ini saja, tidak ada satu kepala keluarga pun yang ingin bertransmigrasi. Cuma kalau tahun lalu beruntung ada yang berangkat," katanya pada wartawan, Ahad (16/4).
Padahal, kata dia, pihak Disnakertrans selalu melakukan sosialisasi terhadap masyarakat agar mau mengikuti transmigrasi. Peminat transmigrasi pun, kata dia, selalu berasal dari wilayah yang memang mempunyai kemampuan ekonomi rendah. “Biasanya peminat transmigrasi itu berasal dari Purbaratu, Taman sari, Kawalu dan Bungursari. Tapi sekarang sepi,” ujarnya.
Padahal syarat untuk mengikuti program transmigrasi sebetulnya sangat mudah, yaitu peminat cukup memberikan fotokopi kartu tanda penduduk, kartu keluarga dan surat nikah. "Bahkan nanti di sana itu mereka diberikan lahan seluas dua hektare dan jaminan biaya hidup selama satu tahun. Karena asumsinya setahun itu belum panen jadi perlu ditopang,” katanya.