Ahad 16 Apr 2017 18:39 WIB

Ini Cara Kemendesa Bantu Peningkatan Produktivitas Pertanian

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga memancing ikan di Embung Langensari, Klitren, Gondokusuman, Yogyakarta, DI Yogyakarta, Senin (9/1).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Warga memancing ikan di Embung Langensari, Klitren, Gondokusuman, Yogyakarta, DI Yogyakarta, Senin (9/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa Pembangunan Daerah Tetinggal dan Transmigraasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo meletakkan batu pertama program pembangunan embung di Desa Sidodadi, Kecamanatan Sahu Timur, Kabupaten Halmahera Barat.

"Lokasi ini jadi titik awal. Pemerintah kabupaten juga sudah komitmen untuk membangun 100 embung lainnya," kata Mendes dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (16/4).

Ia memproyeksikan, pembangunan embung dapat mengairi lahan pertanian seluas 15 hektar (ha) di Desa Sidodadi dan sekitarnya. Ia menjelaskan, embung merupakan salah satu program prioritas pemerintah dalam membangun desa.

Mendes menargetkan, dana desa dapat membangun embung di 179 desa di daerah itu. Pun pembangunan akan dibantu oleh TNI. Mendes meyakini, pembangunan embung dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian, khususnya di kawasan Desa Sidodadi dan sekitarnya.

Komoditas tanaman pangan yang akan mendapat manfaat pengairan dari embung, yakni, jagung, padi, dan sayur-sayuran seperti tomat, cabai, dan bawang merah. Ia optimistis, pembangunan embung dapat meningkatkan produksi jagung hingga dua kali lipat atau menjadi 200 ribu ton.

"Selain itu, ada 225 kepala keluarga yang akan mendapat manfaat dari embung Sidodadi ini. Halbar aktif sekali menangkap program Prukades (Produk Unggulan Kawasan Perdesaan)," ujar dia.

Dalam kunjungan kerjanya ke Halmahera Barat, Mendes PDTT mengajak BRI, BNI, BULOG, pengusaha pascapanen, dan para pemangku kepentingan lain untuk turut berperan mendukung usaha masyarakat melalui bidangnya masing-masing. Sebab, menurutnya kehadiran para pemangku kepentingan itu merupakan bentuk sinergi untuk mendorong pembangunan desa agar terintegrasi secara vertikal. Dengan demikian, pendapatan masyarakat pun dapat meningkat signifikan.

"Kita perlu membuat klaster. Jika skala produksinya besar, investasi untuk pascapanen bisa masuk di Halmahera Barat ini. Bulog misalnya, mereka bisa membangun sentra pengeringan beras dan penyediaan gudang," kata dia.

Sementara itu, Bupati Halmahera Barat, Danny Missy, menargetkan pembangunan embung Sidodadi dengan kapasitas penampung air 2.250 meter kubik ini akan selesai dalam waktu tiga bulan. Ia menjelaskan, embung Sidodadi merupakan tahap awal dari program 100 embung yang akan dapat mengairi 400 hektar lahan produktif di Halmahera Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement