Ahad 16 Apr 2017 17:33 WIB

Polri Minta Pilkada tanpa Intimidasi

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Angga Indrawan
Ilustrasi Pilkada
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ilustrasi Pilkada

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meminta agar tidak ada oknum yang melakukan Intimidasi kepada masyarakat DKI Jakarta yang akan mengikuti Pilkada tahap dua.

"Kita harap semua bisa tenang dan saling menghormati. Jangan sampai ada intimidasi dari pihak manapun," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli, Ahad (16/4).

Menurut Boy, masyarakat DKI Jakarta berhak menentukan nasib mereka untuk lima tahun ke depan dengan memilih Gubernur yang terpercaya. ‎Ancaman yang dilakukan pihak tertentu kepada pemilih justru bisa membuat Pilkada tidak aman. Kondisi tersebut nantinya bisa berimbas pada calon yang terpilih menjadi pemimpin DKI Jakarta.

"Biarkan masyarakat memilih siapa yang menurut mereka layak untuk memimpin," ujar Boy.

Untuk pengamanan, Polri akan menurunkan personel guna ikut serta mengamankan Pilkada. Di setiap tempat pemungutan suara nantinya bukan hanya personel dari kepolisian, tapi juga ada anggota TNI, dan pihak keamanan setempat yang ikut serta‎ menjaga ketertiban ketika pemungutan suara berjalan.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman meminta semua pihak menyukseskan penyelenggaraan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta yang akan berlangsung 19 April. Semua pihak termasuk tim sukses diminta menahan diri dalam masa tenang Pilkada yang dimulai pada Ahad (16/4) hari ini hingga pemungutan suara mendatang.

"Saat semuanya tenang, lakukan pekerjaan sesuai dengan perannya masing-masing," ujar Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement