REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kemacetan parah terjadi di sejumlah ruas jalan Jakarta karena adanya pembangunan jalan tambahan. Namun, Kepala Dinas Binamarga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Yusmada Faisal mengatakan pembangunan jalan layang atau flyover dan terowongan bawah tanah (underpass) sudah sesuai kajian.
Ia mengungkapkan semua pembangunan di Jakarta pasti mengganggu lalu lintas. "Jalannya diambil untuk (menaruh) peralatan berat, jalan harus dikecilkan, seperti itu," ujar Yusmada saat dihubungi oleh Republika.co.id, Ahad (16/4).
Menurutnya, pembangunan flyover dan underpass tersebut bertujuan untuk mengurangi kemacetan. Yusmada pun memohon maaf karena pengendara mengalami kemacetan akibat pembangunan proyek underpass dan flyover di ibu kota. "Kita lihat, kita mohon maaf ya dengan kondisi pembangunan-pembangunan ini sedikit banyak ada gangguan lalu lintas. Tapi kita berupaya meminimalisasi itu dengan cara tidak menutup jalan, tetap harus ada jalur," katanya.
Selain itu, Yusmada menuturkan Dinas Binamarga Pemprov DKI Jakarta sudah berkoordinasi setiap hari dengan Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pihak terkait tersebut, Yusmada mengatakan, akan mengawasi dan mengendalikan laju lalu lintas. Salah satu ruas jalan yang mengalami kemacetan di Jakarta yakni Jalan Mampang Prapatan Raya karena adanya pembangunan terowongan bawah tanah menuju Jalan Kuningan. Berdasarkan spanduk yang terpampang, proyek jalan ini akan dibangun hingga Desember 2017.