Sabtu 15 Apr 2017 20:30 WIB

Buletin Palsu Ajakan Jakarta Bersyariah Beredar di Masjid Nurul Ikhlas

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andi Nur Aminah
Sebuah buletin berisi ajaran syariah dan ajakan memilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno beredar ketika shalat Jumat di Masjid Nurul Ikhlas, Jatiwaringin, Jakarta Timur, Jumat (14/4).
Foto: istimewa
Sebuah buletin berisi ajaran syariah dan ajakan memilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno beredar ketika shalat Jumat di Masjid Nurul Ikhlas, Jatiwaringin, Jakarta Timur, Jumat (14/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah buletin berisi ajaran syariah dan ajakan memilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno beredar ketika salat Jumat di Masjid Nurul Ikhlas, Jatiwaringin, Jakarta Timur. Diketahui buletin yang beredar pada Jumat (14/4) lalu adalah buletin palsu. 

Hal itu dikonfirmasi oleh anggota Dewan Pembina Yayasan Masjid Nurul Ikhlas Perumahan Curug Indah, Jatiwaringin, Jakarta Timur, M Luthfie Hakim, kepada Republika.co.id, Sabtu (15/4). "Kemarin hari Jumat, Al-Islam yang asli tidak muncul, justru yang muncul yang palsu," ujar Luthfie yang juga sebagai ketua rukun warga (RW).

Di dalam buletin tersebut tergambar dengan jelas satu halaman penuh wajah salah satu calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan. "Sesuatu yang tidak pernah terjadi satu halaman penuh berisi gambar, karena ini cuma buletin kan," katanya. 

Di atas gambar tersebut berisi tulisan: "Menyongsong Gubernur Muslim, Menghentikan Gubernur Kafir, Wujudkan Jakarta Bersyariah" dengan logo Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dipojok kiri atas.

Luthfie menambahkan, di dalam buletin tersebut berisi ajaran syariah. "Seolah-olah mempromosikan syariah tetapi jelas itu tendensius. Misalnya, laki-laki memakai topi, itu dianggap tidak syariah. Sedangkan yang bersyariah yang memakai peci," ujarnya.

Luthfie tidak tahu siapa yang menyebarkan buletin palsu tersebut karena dilakukan sembunyi-sembunyi. Ia juga tidak mengetahui berapa jumlah eksemplar buletin yang beredar. "Jadi, kayaknya yang melakukannya itu mengambil yang asli dan menukar dengan yang palsu," ujarnya.

Upaya yang sudah dilakukan adalah mencari pelaku penyebar buletin palsu tersebut. Namun, hingga saat ini masih belum diketahui siapa pelakunya. Sekadar informasi, Al Islam adalah sebuah buletin yang terbit setiap hari Jumat di Masjid Nurul Ikhlas Jatiwaringin. Diduga buletin tersebut sengaja ditukar dengan yang palsu yang berisi ajakan memilih salah satu paslon cagub-cawagub dan mempromosikan ajaran syariah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement