REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Indonesia Arif Susanto mengatakan, kedua pasangan calon yang berkontestasi di Pilgub DKI 2017 masih memiliki kesempatan untuk meyakinkan publik pemilih sebelum tiba masa tenang. Namun, kedua Paslon akan dihadapkan pada sulitnya pergeseran sentimen di kalangan pemilih loyal.
Maka dari itu, menurutnya pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voter) lyang bisa menentukan kemenangan salah satu di antara kedua Paslon. "Menimbang sulitnya pergeseran sentimen di kalangan pemilih loyal, undecided voters-lah yang akan menentukan kemenangan salah satu Paslon," kata Arif saat dihubungi Republika, Jumat (14/4).
Namun begitu, kedua pasangan calon juga menurutnya akan kesulitan merebut hati pemilih yang belum menentukan pilihannya. Terlebih, saat ini pemilih yang belum menentukan pilihannya tinggal sedikit, yakni sekitar lima persen dari total pemilih Jakarta. "Kedua Paslon menjadi semakin sulit karena jumlah yang belum menentukan pilihan (di Jakarta) kini hanya berkisar 5 persen," ucap Arif.
Keharusan para pasangan calon berusaha merebut hati pemilih yang belum menentukan pilihan karena dari berbagai hasil survei yang dirilis, belum ada pasangan calon yang terbilang aman dalam kontestasi Pilgub DKI. Meskipun pasangan Anies-Sandi kerap uanggul di beberapa hasil survei, namun keunggulannya masih terbilang tipis.