Jumat 14 Apr 2017 15:27 WIB

648 KK Masih Mengungsi Akibat Banjir Bandang

Dampak banjir bandang Aceh
Foto: ANTARA/Rahmad
Dampak banjir bandang Aceh

REPUBLIKA.CO.ID, KUTACANE -- Sebanyak 648 kepala keluarga masih mengungsi di tempat ibadah di Desa Lawe Tua, Kecamatan Lawe Sigala Gala, akibat bencana banjir bandang di Kabupaten Aceh Tenggara, Selasa, (11/4).

"Hingga Jumat pagi tercatat 648 KK atau 2.476 jiwa masih berada di posko pengungsian di satu gereja di Desa Lawe Tua," kata Koordinator Pos SAR Kutacane, Risky Hidayat di Kutacane, Jumat (14/4).

Dia menyebutkan sebanyak 2.000 jiwa penduduk kabupaten di Provinsi Aceh tersebut berasal dari lima wilayah desa yang terletak di lereng pengunungan kawasan ekosistem Gunung Leuser. Lima desa itu, yakni Lawe Sigala Barat tercatat 66 KK atau 180 jiwa, Kayu Belin 80 KK atau 220 jiwa, Lawe Tua Persatuan 146 KK atau 568 jiwa, Desa Lawe Tua Gabungan 159 KK atau 608 jiwa, dan Desa Lawe Sigala Timur 195 KK atau 900 jiwa.

"Tempat tinggal mereka diterjang banjir bandang. Bencana itu diikuti berbagai material yang turun dari atas gunung seperti kayu gelondongan, bebatuan, pasir, dan lumpur," terangnya.

Kepala Bidang Darurat dan Logistik Badan Penangulangan Bencana Daerah Aceh Tenggara Irwan mengatakan pihaknya telah mendirikan dua posko pengungsian, yakni di Desa Lawe Tua dan Desa Suka Makmur, Kecamatan Semadam.

Namun pengunsi yang berada di Desa Suka Makmur dengan memakai halaman masjid Simpang Semadam, kini sudah tidak difungsikan lagi karena mereka telah kembali. "Mereka kembali untuk tinggal dengan menumpangi rumah saudara, atau tetangganya. Sebari terus perbaiki rumah yang rusak sedang dan ringan diterjang banjir," tuturnya.

Wilayah Aceh Tenggara memiliki 16 kecamatan dengan 385 desa, dan 282 desa diantaranya berada di lembah dan 103 desa terletak di lereng pengunungan. Kabupaten di Provinsi Aceh ini, merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian 25 hingga 1.000 meter di atas permukaan laut, dan dikelilingi oleh Taman Nasional Gunung Leuser dan Bukit Barisan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement