REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid mengatakan, hendaknya semua pihak bisa menahan diri. Setelah tersebarnya video rusuh yang dilakukan sekelompok masa berbaju kotak-korak, Zainut Tauhid mengatakan agar jangan terpancing dengan tindakan yang memiliki unsur provokatif.
"Jangan terpancing dengan tindakan provokatif dan anarkis yang dapat menimbulkan kegaduhan atau konflik di masyarakat," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (13/4).
Zainut Tauhid juga mengimbau, agar masyarakat bisa mengawal pemilihan gubernur DKI Jakarta dengan tenang dan aman. "Mari kita ciptakan suasana yang sejuk dan kondusif dalam menghadapi pemilukada putaran kedua di DKI yang waktunya tinggal beberapa hari lagi," katanya.
Pilihan boleh berbeda, kata dia, tetapi semangat persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa harus tetap dijaga dan terpelihara. Zainut Tauhid mengatakan, tidak boleh gara-gara pilkada eksistensi NKRI terancam. "Semuanya harus meletakkan kepentingan negara di atas kepentingan kelompok dan golongan," katanya.
Zainut Tauhid menilai, tindakan provokatif sekelompok orang di Kepulauan Seribu sangat tidak dibenarkan. Pilkada DKI nanti, kata dia, hakikatnya merupakan implementasi dari nilai-nilai demokrasi. "Harus berjalan dengan tertib, aman, jujur adil dan menggembirakan," katanya.