Kamis 13 Apr 2017 15:55 WIB

Jokowi: Raja Salman dan Presiden Afghanistan Kagumi Indonesia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Presiden Afganistan Mohammad Ashraf Ghani memberikan keterangan pers usai pertemuan bilateral pda kunjungan kenegaraaan Presiden Afghanistan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/4).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Presiden Afganistan Mohammad Ashraf Ghani memberikan keterangan pers usai pertemuan bilateral pda kunjungan kenegaraaan Presiden Afghanistan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menceritakan kekaguman Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz dan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani terhadap keberagaman dan kerukunan masyarakat Indonesia. Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara "Haul Al-Marhumin Sesepuh dan Warga" di Pondok Buntet Pesantren, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.

"Saat saya bertemu dengan Raja Salman, saya sampaikan bahwa Indonesia ini memiliki 714 suku yang tersebar di 17 ribu pulau di 34 provinsi, di 516 Kabupaten dan kota. Betapa sangat besarnya negara kita. Saya sampaikan kepada beliau, beliau sangat kaget," cerita Jokowi, berdasarkan rilis resmi Istana, Kamis (14/4).

Padahal, Arab Saudi hanya memiliki sekitar tiga atau empat suku. Namun, cerita Raja Salman kepada Jokowi, kerukunan antar suku tersebut sulit diwujudkan. Kekaguman Raja Salman, kata Jokowi, lantaran Indonesia masih mampu menjaga keharmonisannya di antara ratusan suku yang ada.

"Kita memiliki 714 suku tapi tetap rukun di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Itu yang membuat beliau kagum. Secara garis besar, negara kita tetap bersatu, semua hidup rukun dalam kehidupan sehari-hari kita," ujarnya.

Tak hanya Raja Salman, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani juga menyampaikan kekagumannya terhadap kerukunan di Indonesia. Sebab, di Afghanistan sendiri masih sering terjadi konflik yang dalam 20 tahun belum juga berakhir. Konflik di Afghanistan disebabkan karena adanya pertikaian sekitar 40 kelompok.

"Beliau juga sama. Kagum, memberikan penghargaan. Meskipun kita beragam tetapi alhamdulillah kita tetap dikaruniai oleh Allah sebuah persatuan dan kesatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Jokowi.

Dalam kunjungan kerja ini, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Agama Lukman Hakim Sjaifuddin, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement