Kamis 13 Apr 2017 04:14 WIB

Ibu Kota Pindah, Tapi Pusat Bisnis Tetap di Jakarta

Rep: Ali Mansyur/ Red: Budi Raharjo
Tugu Monas, Monumen Nasional
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Tugu Monas, Monumen Nasional

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --  Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Taufik Kurniawan mengaku mendukung wacana pemerintah untuk memindahkan Ibu Kota negara dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Namun pihaknya juga menginginkan agar pusat bisnis tetap di Jakarta.

Taufik menilai pemindahan Ibu Kota juga akan berdampak positif pada pemerataan ekonomi. "Kalau Ibu Kota kita pindah ke Palangkaraya, di satu sisi kita harus memandangnya sebagai hal yang positif. Bisa untuk memeratakan pembangunan agar tidak Java Centris. Jakarta tetap difokuskan sebagai pusat ekonomi," ujar Taufik di Gedung DPR, Selasa (11/4).

Taufik beralasan, jika pusat ekonomi ikut dipindahkan akan sulit kembali untuk membangun sarana dan prasana. Hal itu juga terjadi di negara-negara lain. Seperti di Malaysia, antara Putrajaya dengan Kuala Lumpur.

Maka dengan demikian, pihaknya mendorong agar sarana dan prasana pembangunan kota Palangkaraya harus segera dipersiapkan pemerintah. Sehingga pemindahan pun dapat dilakukan dengan baik.

"Maka harusdisiapkan infrastrukturnya. Secara aspek pemerataan bisa dijaga. Aspek ketersediaan lapangan kerja juga bisa dimanfaatkan. Tapi kalau distrik bisnis ini kan susah dipindah karena banyaknya aset," tambahnya.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengkaji usulan Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan pemindahan ibukota Negara. Salah satu urgensi pemindahan itu disebabkan kondisi tata kota yang terlalu sempit. Kemudian juga dengan tingkat urbanisasi yang tinggi membuat keadaan semakin sempit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement