Rabu 12 Apr 2017 14:48 WIB

Polisi: Penutupan Jalan Gatot Soebroto 15 April Hoax

Rep: Alfan Tiara Hilmi/ Red: Bilal Ramadhan
Kemacetan di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan.
Kemacetan di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di media sosial Whatsapp tersebar berita akan ditutupnya Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, 15 April nanti oleh Ditlantas Polda Metro Jaya. Dalam kabar tersebut dituliskan, penutupan akan berlangsung selama satu bulan ke depan dari pukul 06.00 hingga 16.00 WIB. Pihak Ditlantas mengatakan, berita tersebut adalah tidak benar.

“Saya sudah periksa, itu hoax ya,” ujar Kasubdit Bin Gakkum AKBP Budiyanto kepada Republika.co.id, Rabu (12/4).

Dalam berita bohong tersebut, Ditlantas dikatakan akan menutup Jalan Gatot Soebroto tepatnya di depan Markas Besar TNI AU, Pancoran, Jakarta Selatan. Penutupan juga rencananya akan berlangsung selama satu bulan ke depan.

Ditlantas sendiri memang menutup akses Jalan Gatot Soebroto sejak Jumat (7/4) pukul 23.00 WIB hingga 04.00 WIB. Tujuannya agar pengerjaan detour dan pelebaran jalan di Markas Besar TNI AU dapat berlangsung dengan lancar. Penutupan jalan ini sudah berakhir sejak Selasa (11/4) malam kemarin.

“Hanya sampai tanggal 11 April 2017,” ujar Budiyanto.

Perwira Tiga, Urusan Teknologi dan Informasi Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya AKP Mulyono mengatakan, pihaknya akan menelusuri pelaku penyebaran berita hoaks tersebut. Hal ini dilakukan agar kejadian yang berlangsung siang tadi tidak terulang lagi.

“Pelaku belum ditelusuri, tetapi mungkin nanti akan kita cari,” ujarnya sambil memonitor lalu lintas lewat layar besar di ruang TMC Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (12/4).

Kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang tersebar di media sosial. Akan lebih baik apabila masyarakat membuka situs ntmcpolri.info atau memeriksa akun Twitter TMC Polda Metro, @TMCPoldaMetro. Publik juga bisa menghubungi layanan telepon TMC yaitu 021-52960770.

“TMC kita kan ada call center, ada Twitter, dan Facebook juga, bisa dicek informasi resminya di sana. Kita juga tidak bisa langsung percaya dengan adanya berita seperti ini, harus dicek dan teliti dahulu kebenarannya, jangan langsung dibagikan begitu saja,” kata Mulyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement