Selasa 11 Apr 2017 17:46 WIB

Pengamat: Ada Skenario Besar dalam Penundaan Sidang Ahok

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Teguh Firmansyah
Terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama berbincang bersama kuasa hukumnya saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda pembacaan tuntutan di ruang auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (11/4).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Terdakwa kasus dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama berbincang bersama kuasa hukumnya saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda pembacaan tuntutan di ruang auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Asep Warlan Yusuf menduga ada skenario besar di balik putusan ditundanya sidang tuntutan kasus penodaan Agama, dengan terdakwa Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, Selasa (11/4). Walaupun, kata ia, secara hukum acaranya hal itu sudah benar.

“Ini skenario yang ‘aduh’. Kalau Negara sudah jadi tim sukses mah ya susah emang. Hukum dipermainkan dan pengadilan diotak-atik,” tegas Warlan saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (11/4).

Menurut Warlan, penundaan sidang putusan ini warnanya sudah sangat jelas. Maksudnya, lanjut Warlan, diawali dari surat permohonan penundaan izin dari Kapolri dengan alasan keamanan.

Kemudian berikutnya Jaksa Agung menyatakan setuju dengan saran Kapolri. “Sudah ketebaklah, saya juga punya tendensi, Jaksa Agung ingin menyelamatkan terdakwa,” tegas Warlan.

Warlan mengaku sudah menduga persidangan kasus penodaan Agama dengan terdakwa Gubernur nonaktif Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok akan ditunda. “Karena bagi orang seperti saya, yang mengerti hukum, ini sangat jelas pengadilan diotak-atik,” kata Warlan.

Warlan menyayangkan, permainan hukum seperti ini terjadi di dalam Negara yang mengaku sebagai Negara hukum. Ia khawatir nantinya respon masyarakat akan semakin marah, dan kecewa.

“Jadi, jangankan nantinya dapat putusan bebas, hukuman ringan pun sudah pasti, rakyat mikirnya itu sudah diintervensi, wong sidangnya di intervensi begini kok, apalagi substansinya, khawatir begitu,” jelas Warlan.

Ia mengatakan, seharusnya tadi pengadilan berjalan sebagaimana mestinya. Soal pengamanan yang ditakutkan beberapa pihak, lanjut Warlan, harus diperkuat dengan kekuatan optimal, bukan dengan cara mengintervensi keadilan.

Baca juga,  Polda Metro Jaya Minta Sidang Pembacaan Tuntutan Ahok Ditunda.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement