Selasa 11 Apr 2017 17:30 WIB

Pemuda Muhammadiyah Buat Gerakan 'Temani Novel'

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
Dahnil Anzar Simanjuntak
Foto: dok.Istimewa
Dahnil Anzar Simanjuntak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah membuat gerakan 'Temani Novel' untuk mengawal kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Gerakan ini juga mendesak Polri untuk segera menungkap kasus ini.

Ketua Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Sumanjuntak mengatakan, pihaknya membuat gerakan ini lantaran kasus penyiraman tersebut bukan kasus biasa. "Terkait persitiwa ini kami berikan tagline atau tema gerakan kita 'Temani Novel Baswedan'. Bagi kami Pemuda Muhammadiyah ini teror serius terhadap pemberantasan korupsi," kata Daniel kepada di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/4).

Daniel mengatakan, kasus penyiraman ini sudah merupakan praktek terorisme terhadap lembaga pemberantasan koprupsi di Indonesia. Karena itu, kasus ini harus segera ditanggulangi oleh negara. "Kalau tidak dihentikan penyerangan terhadap pemberantasan korupsi akan menjadi masalah nantinya," katanya.

Ia menegaskan, PP Muhammadiyah akan mengawal terus agar penyidik KPK tetap berani untuk menangkap bandit politik yang terlibat korupsi di negara ini. Apalagi, kasus ini bertepatan dengan kasus-kasus besar yang ditangani KPK, salah satunya yaitu kasus korupsi KTP elektronik.

"Kalau ini dibiarkan dan negara absen dalam peristiwa ini, maka terang negara memihak terhadap bandit politik," kata Dahnil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement