Selasa 11 Apr 2017 10:02 WIB

IPW Sebut Penyiraman Air Keras Novel Baswedan Teror dari Pengecut

Rep: Muhyiddin/ Red: Nur Aini
Ketua KPK Agus Rahadjo sedang menjenguk Novel Baswedan di RS
Foto: Istimewa
Ketua KPK Agus Rahadjo sedang menjenguk Novel Baswedan di RS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) turut menyesalkan penyiraman air panas terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan pada Selasa (11/4) pagi tadi. Ketua Presidium IPW, Neta S Pane mengatakan, penyiraman tersebut merupakan sebuah teror dari para pengecut.

"Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan adalah sebuah teror terhadap upaya pemberantasan korupsi di negeri yang dilakukan para pengecut," ujar Neta dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Selasa (11/4).

Karena itu, Neta berharap Polri bisa segera menangkap pelaku dan mengungkap motifnya, apakah berkaitan dengan kasus korupsi yang sedang diusut Novel atau tidak. Neta khawatir jika kasus ini tidak segera diungkap dan pelakunya tidak segera ditangkap akan menjadi modus baru atau trend yang diikuti orang yang tidak bertanggungjawab lainnya untuk meneror KPK dan para penyidiknya.

Menurut Neta, aksi penyiraman air keras itu bukan lagi sebagai ajang balas dendam tapi bisa juga dijadikan alat untuk melumpuhkan KPK yang belakangan ini makin agresif membongkar kasus kasus korupsi besar, terutama yang dilakukan mafia proyek yang berkolusi dengan para pejabat negara. "Bagaimana pun Polri harus mampu melindungi KPK beserta para penyidiknya dari berbagai aksi teror, apalagi sebagian besar penyidik KPK adalah anggota Polri," ucapnya.

 

Ia menuturkan, Polri dan KPK bersama dengan masyarakat harus segera mengkampanyekan perang terhadap teror upaya pemberantasan korupsi ini. Menurut dia, perang terhadap koruptor harus makin digencarkan agar para koruptor tidak bersikap seenaknya. "Sudah mengemplang uang rakyat masih juga melakukan teror," katanya.

Baca juga: KPK Laporkan Kasus Novel Baswedan Disiram Air Keras ke Polisi

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement