Selasa 11 Apr 2017 06:22 WIB

Djarot: Belum Ada Persiapan Debat

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Israr Itah
Djarot Saiful Hidayat (tengah).
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Djarot Saiful Hidayat (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Calon wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat mengaku belum ada persiapan khusus menjelang debat pamungkas Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang akan digelar pada Rabu (12/4). Ia mengatakan saat ini masih menyapa warga Jakarta.

"Nanti pasti kami akan bertemu Pak Basuki (Tjahaja Purnama) untuk mempersiapkan debat dengan sebaik-baiknya sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh KPU," ujar Djarot, Senin (10/4).

Prinsipnya, sambung Djarot, ia bersama Basuki alias Ahok akan selalu menuruti aturan yang telah ditetapkan oleh KPU, salah satunya penentuan moderator, keterlibatan komunitas, dan penentuan panelis.

"Kami akan selalu ikutin silakan, termasuk juga aturan audiens ya. yang boleh menonton secara langsung debat. Kami akan nurut apapun yangg telah ditetapkan oleh KPU," kata Djarot.

Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno mengungkapkan debat pamungkas di putaran kedua Pilkada DKI digelar di tempat yang sama seperti tiga debat di putaran pertama di Hotel Bidakara. Sumarno menjelaskan dalam debat pamungkas di putaran kedua ini, KPU DKI ingin mengonfirmasi visi, misi, dan program pasangan calon kepada masyarakat dengan tema debat masyarakat untuk Jakarta.  

KPU DKI akan mengundang kelompok masyarakat yang sudah diseleksi disaring dari sisi netralitasnya untuk dihadirkan di dalam debat dan kemudian menyampaikan langsung kepada calon gubernur dan calon wakil gubernur. 

Sehingga, nantinya akan ada tiga segmen dalam debat tersebut. Pertama, komunitas masyarakat yang bertanya. Akan ada empat komunitas yakni komunitas nelayan, pengusaha UMKM, pedagang kecil, dan penghuni rumah susun. Setiap komunitas akan mengajukan pertanyaan yang sama kepada masing-masing cagub.

Kedua, pertanyaan dari panelis tentang program-program yang sudah disampaikan semacam studi kasus. Dan ketiga adalah saling menanggapi antarpasangan calon.

Tentang panelis, kata Sumarno, akan berbeda dengan debat pada putaran pertama. Panelis terdiri dari berbagai kalangan perguruan tinggi dan juga para ahli. Jumlahnya ada tujuh orang.

Sementara untuk penonton debat, masing-masing pendukung akan diberi jatah membawa maksimal 120 orang. Selain itu, akan ada undangan lain dengan batasan kapasitas di dalam ruangan hingga 600 orang. Debat akhir akan dipandu oleh moderator Ira Koesno dan disiarkan di 14 stasiun TV. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement