REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat mempersiapkan petugas untuk mengawal penyelenggaraan Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 mendatang. KPU Jabar akan merekru sekitar 800 ribu petugas yang akan membantu mengawal penyelenggaraan Pilkada 2018.
Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat menjelaskan banyaknya petugas yang terlibat pada pemilu 2018 nanti adalah bentuk upaya optimal dari pihaknya untuk menyukseskan Pilgub dan Pilkada 2018. Sehingga diharapkan dapat membantu masyarakat memilih pemimpin baru.
"Pasukan penyelenggara pemilu dari tingkat provinsi sampai desa, termasuk sekretariatnya. Saya kira, kalau ditambahkan dengan sekretariat dan lainnya, jumlahnya sekitar 800 ribu orang," kata Yayat di Bandung, Senin (10/4)
Yayat menyebutkan petugas-petugas pengawal Pemilu tersebut akan ditempatkan mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, hingga tingkat provinsi di seluruh wilayah Jawa Barat. Termasuk di 16 kabupaten/kota petugas-petugas tersebut tidak hanya bertugas pada proses Pilgub, namun juga akan dilanjutkan pada Pilkada.
Banyaknya petugas yang akan disiapkan, ujar Yayat, memang menyedot anggaran paling besar. Maka tidak heran dana yang dianggarkan oleh KPU lebih dari 60 persennya tersedot oleh biaya oprasional petugas dari total anggaran yang dianggarkan KPU pada Pemilu 2018 yang mencapai lebih dari Rp 1,169 triliun.
"60 persen biaya petugas, sisanya akan dialokasikan untuk belanja langsung, seperti pembuatan bahan kampanye dan alat peraga kampanye bagi setiap pasangan calon peserta Pilgub Jabar 2018," ujarnya.