REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung menargetkan moda transportasi Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul, dapat beroperasi pada Januari 2018. Bahkan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengklaim moda transportasi yang kini purwarupanya sudah ditampilkan di Alun-alun Kota Bandung ini pembuatannya lebih murah dibandingkan dengan daerah lain.
Menurut Ridwan Kamil, rendahnya anggaran yang dikeluarkan tersebut, berdampak pada harga tiket yang murah. "Karena dia (metro kapsul) lebih murah maka ticketing charge kepada warganya bisa mendekati harga angkot lah, kira-kira sekitar Rp7 hingga 12 ribu," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan, Senin (10/4).
Emil optimistis pada Januari 2018 sudah bisa duduk di LRT. Artinya, LRT sudah beroperasi. Untuk proses pemasangan tiang pancang. Pemkot Bandung masih menunggu Pepres yang hingga saat ini belum ditandatangani Presiden Joko Widodo.
Dikatakan Emil, sambil menunggu Perpres selesai, Pemkot Bandung akan menyelesaikan segala perizinan di tingkat bawah. Sehingga, semua perizinan selesai hingga Pepres terbit. Perpresnya sendiri, kata dia, berdasarkan dari Kementerian Perhubungan sudah beres drafnya tinggal ditandatangani oleh Presiden. "Dan harusnya sudah ditandatangani, tinggal diterbitkan secara resmi," katanya.