REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat telah menurunkan tim untuk memeriksa kondisi objek wisata Curug Cigandi. Ini menyusul ada dua wisatawan menjadi korban tertimpa pohon di sekitar wisata.
"Kita dapat informasi seperti itu terkait adanya bencana. Hari ini kita menurunkan tim ke sana untuk mencari informasi yang lebih akurat," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, Budi Gan Gan kepada wartawan di Garut, Senin (10/4).
Ia menuturkan objek wisata itu salah satu wisata air terjun yang sering dikunjungi wisatawan untuk sekadar menikmati keindahan dan kesejukan alam. Sementara kawasan wisata di Bayongbong tersebut, kata dia, pengelolaannya bukan oleh pemerintah tetapi oleh masyarakat setempat.
"Sebetulnya itu lokasi curug dikelola oleh warga bukan pemerintah," katanya.
Ia mengimbau masyarakat yang berwisata alam di Garut agar meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman bahaya. Kabupaten Garut ini, kata dia, memiliki 25 wisata air terjun yang perlu dikelola lebih baik agar pengunjung nyaman dan aman saat berwisata.
"Wisata curug di Garut itu lebih dari 25 yang harus dilakukan perhatian dalam faktor keamanannya," kata Budi.
Sebelumnya, dua wisatawan pelajar SMK Musaddadiyah Garut tertimpa pohon saat sedang berfoto mengabadikan tempat wisata tersebut Ahad (9/4) siang. Peristiwa itu menyebabkan Siti Halimah (16) meninggal dunia akibat luka pada kepala sedangkan temannya Yulianti (18) mengalami patah tulang pada bagian bahu.