Jumat 07 Apr 2017 23:14 WIB

Cara Unik Pemkab Garut Cegah Peredaran Makanan Berformalin

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Indira Rezkisari
Petugas BPOM memeriksa sampel makanan dan minuman mengantisipasi zat berbahaya seperti Formalin, Borak, Rodamin B yang terkandung dalam jajananan makanan dan minuman.
Foto: Antara
Petugas BPOM memeriksa sampel makanan dan minuman mengantisipasi zat berbahaya seperti Formalin, Borak, Rodamin B yang terkandung dalam jajananan makanan dan minuman.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut akan memperketat penggunaan formalin di pasaran. Zat kimia yang sejatinya digunakan untuk mengawetkan mayat itu diwacanakan akan diberi perasa pahit dalam proses produksinya.

Kepala Seksi Pengawasan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut Yaomi Rusyanti, mengatakan gagasan pemberian rasa pahit disampaikan pada rapat koordinasi bersama BPOM tingkat Provinsi Jawa Barat beberapa waktu lalu. Ide pemberian rasa pada formalin tersebut muncul usai penggunaan zat yang masuk ke dalam golongan desinfektan kuat itu sering dipakai produsen nakal sebagai bahan pengawet dalam makanan.

"Gagasan ini bertujuan supaya penggunaan formalin untuk industri tidak terus menerus disalahgunakan, kan memang banyak kasus produsen makanan menggunakan formalin sebagai pengawet," katanya pada wartawan.

Ia menjelaskan rasa pahit yang diberikan akan berdampak terhadap rasa dari produk-produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya ini. Sehingga nantinya konsumen dapat mengetahui secara pasti makanan yang mengandung formalin lewat rasanya.

"Dengan begini produsen nakal akan mengalami kerugian tersendiri karena produk makanan yang dibuatnya menjadi pahit karena menggunakan formalin," ujarnya.

Di sisi lain, ia mengakui pengawasan terhadap peredaran formalin di pasaran memang sulit dilakukan. Menurutnya, pengusaha makanan berformalin pun tak jera jika kasusnya dibawa ke pengadilan. Para produsen makanan berformalin, kata dia berdalih menggunakan formalin sebagai campuran dalam bahan makanan agar produk lebih tahan lama. 

"Memang ini belum ada cara efektif untuk menghentikan produsen nakal pengguna formalin. Berbagai kasus penggunaan zat kimia berbahaya pada makanan telah sering berakhir di tingkat pengadilan, namun sebagian dari para produsen itu tetap membandel menggunakan formalin meski telah dihukum," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement