REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI EE Mangindaan menangkap isyarat dari Oesman Sapta Odang (Oso) yang tidak akan merangkap jabatan sebagai wakil ketua MPR RI dan ketua DPD RI.
"Tata Tertib MPR RI tidak mengatur soal rangkap jabatan dan pergantian Wakil Ketua MPR RI," kata EE Mangindaan melalui siaran pers dari Humas MPR RI yang diterima di Jakarta, Jumat (7/4).
Mangindaan menyebutkan, ada sinyal dari Oesman Sapta tidak akan merangkap jabatan, setelah dirinya terpilih sebagai ketua DPD RI.
Politikus Partai Demokrat ini menambahkan, Oesman Sapta setelah menduduki jabatan wakil ketua MPR RI sejak tahun 2014, kemudian terpilih menjadi ketua umum Partai Hanura pada Desember 2016 dan sekerang terpilih senbagai ketua DPD RI.
"Kita tunggu saja langkah Pak Oso, sepertinya dia akan melepaskan jabatan wakil ketua MPR RI," kata Mangindaan di Surabaya.
Sebelumnya, Oesman Sapta bersama Nono Sampono dan Darmayanti Lubis dilantik sebagai ketua DPD RI serta wakil ketua DPD RI. Sampai saat ini, Oesman sapta juga masih menduduki jabatan sebagai wakil ketua MPR RI.
"Tata Tertib MPR RI tidak mengatur rangkap jabatan pimpinan lembaga tinggi negara. Ini kejadian baru. Saya juga sempat kaget," katanya.
Menurut Mangindaan, pimpinan MPR RI sudah mengadakan rapat membahas soal rangkap jabatan oleh Oesman Sapta. Setelah Oesman Sapta mundur dari jabatan wakil ketua MPR RI, kata dia, MPR RI tidak dapat menentukan siapa pengggantinya, tapi akan menyerahkan kepada DPD RI untuk mengusulkan penggantinya.
"Pimpinan MPR RI akan menerima siapa pun yang diusulkan DPD RI untuk menggantikan Pak Oso," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
