REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta seluruh warga Jakarta untuk mengawal tempat pemungutan suara (TPS) pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta untuk mengantisipasi kecurangan atau intimidasi yang mungkin terjadi. "Ini bukan soal kami berdua. Ini kerja bersama. Mari hantarkan kemenangan untuk warga Jakarta. Insya Allah lima tahun ke depan ada perubahan bagi warga Jakarta," kata Anies di Jakarta, Rabu (5/4).
Anies menyebutkan sempat ada keanehan yang terjadi pada pemungutan suara putaran pertama sebelumnya. Salah satunya adalah hasil penghitungan suara. Menurut Anies, dia dan pasangannya Sandiaga Uno unggul di 7.000 TPS. Namun, ada 542 TPS yang angka kemenangan calon lain mencapai 96 persen.
"Kami menang di lebih banyak tempat, tetapi tidak ada yang angkanya sampai mencapai itu. Memang ada di satu TPS yang kami menang 90 persen karena dilakukan pemungutan suara ulang," tuturnya.
Pemungutan suara ulang dapat mengubah perolehan suara salah satu calon karena pemilih sudah mengetahui hasil pemilihan secara umum. Sehingga memengaruhi pilihan para pemilih. Apalagi ada salah satu calon yang dipastikan tidak lolos ke putaran kedua. "Yang tadinya tidak memilih kami, pada pemilihan suara ulang jadi memilih kami," ujarnya
Putaran kedua Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diselenggarakan pada 19 April 2017 diikuti dua peserta, yaitu Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.