Selasa 04 Apr 2017 21:32 WIB

18 Inisiatif Unggulan Indonesia Masuk Nominasi Anugerah WSIS

 Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Samuel Abrijani Pangerapan
Foto: dok. istimewa
Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Samuel Abrijani Pangerapan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah inisiatif unggulan dari komunitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Indonesia berhasil masuk dalam nominasi tahunan Anugerah World Summit on the Information Society (WSIS Prizes) yang diselenggarakan oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 2012. Jika pada WSIS Prizes 2016, hanya terdapat 2 (dua) nominasi dari Indonesia, maka pada WSIS Prizes 2017 terdapat 18 inisiatif Indonesia yang akan berkompetisi dengan lebih dari 300 inisiatif mancanegara pada 18 kategori yang berbeda.

Saat ini ke-18 inisiatif tersebut membutuhkan vote agar dapat melaju ke babak berikutnya, yaitu penentuan 5 (lima) WSIS Champion berdasarkan perolehan suara terbanyak yang kemudian akan dinilai oleh tim pakar untuk mendapatkan 1 (satu) WSIS Winner untuk setiap kategori. Vote tersebut dilakukan secara online melalui situs https://www.itu.int/net4/wsis/prizes/2017 dengan batas waktu hingga 30 April 2017.

Suara yang masuk akan dihitung bila pemilih telah memilih pada keseluruhan 18 kategori. “Dengan masuknya 18 inisiatif Indonesia sebagai nominator pada Anugerah WSIS 2017, ini kian menunjukkan bahwa Indonesia memiliki tawaran alternatif solusi bagi dunia menghadapi tantangan di abad informasi dewasa ini,” kata Semuel A Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Selasa (4/4) ketika menggelar jumpa pers di Kemkominfo, Jakarta.

Anugerah WSIS memang memiliki keterkaitan erat dengan upaya pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals / SDG) 2030. PBB, melalui International Telecommunication Union (ITU) telah merumuskan bahwa SDG 2030 sebagai target, arah dan acuan pembangunan negara-negara dunia, termasuk Indonesia, tak akan dapat lepas dari pemanfaatan TIK, khususnya internet, dalam memberdayakan masyarakat.

“Anugerah WSIS dapat menjadi platform untuk menemukenali dan sekaligus menampilkan sejumlah success stories dan best practices dari berbagai pemangku kepentingan di berbagai penjuru dunia yang dapat menjadi contoh atau direplikasi oleh siapapun,” katanya.

Adapun prosesi WSIS 2017 dipastikan akan melalui 5 (lima) tahapan yaitu pendaftaran, penentuan nominator oleh para pakar yang ditunjuk PBB, pemungutan suara secara global untuk menentukan 5 (lima) champion per kategori, dan pada akhirnya para pakar akan memilih 1 (satu) pemenang winner per kategori. Adapun prosesi upacara penyerahaan penghargaan bagi winner maupun champion akan dilaksanakan saat Sidang WSIS Forum 2017 di Jenewa, diserahkan langsung oleh Sekjen ITU, antara 12 Juni – 16 Juni 2017.

Ke-18 inisiatif Indonesia yang tersebar di dalam kategori dan menunggu vote dari masyarakat Indonesia (catatan: tidak semua kategori ada insiatif dari Indonesia) adalah:

Kategori 1: The role of governments and all stakeholders in the promotion of ICTs for development (2 dari 34 inisiatif)

1. Data Revolution for Monitoring Sustainable Development Goals (oleh Bandung Institute of Governance Studies/BIGS)

2. Research on ICT Initiatives on the Governance Sector in Indonesia (oleh Bandung Institute of Governance Studies/BIGS)

Kategori 2: Information and communication infrastructure (2 dari 27 inisiatif)

3. Indonesia Internet Exchange (IIX) (inisiatif oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia/APJII)

4. Koperasi Digital Indonesia Mandiri (inisiatif oleh DIGICOOP)

Kategori 3: Access to information and knowledge (1 dari 18 inisiatif)

5. Promoting Accountability of Village Law Implementation through ICT-based forum and feedback loop mechanism (inisiatif oleh PATTIRO)

Kategori 4: Capacity building (1 dari 30 inisiatif)

6. Clevio Coder Camp (inisiatif oleh Clevio Coder Camp)

Kategori 5: Building confidence and security in use of ICTs (1 of 12 inisiatif)

7. Miss Internet Indonesia (inisiatif oleh Handoyo Taher)

• Kategori 6: Enabling environment (1 of 9 inisiatif)

8. From Smart City to Open City: The case of Jakarta Smart City (inisiatif oleh Centre for Innovation Policy and Governance / CIPG)

Kategori 7: ICT Applications: E-government (2 of 52 inisiatif)

9. Kakekku Datang (inisiatif oleh Pulse Lab Jakarta)

10. Game My Village: Innovation for Strengthening Participatory Planning and Public Monitoring in Village Development (inisiatif oleh Sinergantara Indonesia)

Kategori 8: ICT applications: E-business (1 of 18 inisiatif)

11. Kaki5JKT (inisaitif oleh Pulse Lab Jakarta)

Kategori 9: ICT Applications: E-learning (0 of 20 inisiatif)

TIDAK ADA

Kategori 10: ICT applications: E-health (1 of 31 projects)

12. Lacak Malaria (inisiatif oleh Pulse Lab Jakarta)

Kategori 11: ICT applications: E-employment (1 of 12 inisiatif)

13. Kerjabilitas, job platform for persons with disabilities (inisiatif oleh Saujana Indonesia)

Kategori 12: ICT applications: E-environment (1 of 14 inisiatif)

14. Backpack Radio Station (inisiatif oleh Iman Abdurrahman)

Kategori 13: ICT applications: E-agriculture (3 of 22 inisiatif)

15. UAV-Based Mapping For Village Planning And Precision Agriculture (inisiatif oleh Pulse Lab Jakarta)

16. Information System for Farmers (inisiatif inisiatif oleh PT. 8villages Indonesia)

17. iGrow My Own Food (inisiatif oleh iGrow)

Kategori 14: ICT applications: E-science (0 of 6 inisiatif)

TIDAK ADA

Kategori 15: Cultural diversity, identity, linguistic diversity, local content (0 of 10 inisiatif)

TIDAK ADA

Kategori 16: Media (0 of 11 inisiatif)

TIDAK ADA

Kategori 17: Ethical dimensions of the Information Society (1 of 13 inisiatif)

18. "Internet Sehat" (Internet Healthy) Towards Indonesian Information Society (inisiatif oleh ICT Watch – Indonesia)

Kategori 18: International and regional cooperation (0 of 9 inisiatif)

TIDAK ADA

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement